Kejadian 2:16-17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Perintah Allah yang pertama adalah perkara makan. Semua boleh dimakan, kecuali satu, yaitu pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Allah melarang manusia makan dari pohon pengetahuan karena Allah mengetahui bahwa ketika manusia memakan buahnya, manusia pasti mati. Tapi ular berkata bahwa manusia tidak akan mati (Kej. 3:4-5), dan banyak orang memercayai perkataan si ular itu. Dan faktanya, setelah makan buah dari pohon itu, manusia kelihatannya tidak mati.
Yang manusia tidak tahu adalah, kematian selalu dimulai dari dalam roh, bukan tubuh. Kematian yang mendasar adalah kematian roh, bukan kematian tubuh. Secara tubuh, manusia memang belum mati saat itu, tapi secara roh, manusia mati. Bahkan, Yang manusia terima karena makan buah dari pohon pengetahuan bukanlah sekedar kematian, tetapi kematian rangkap empat, yaitu: Pertama, kematian roh, yaitu roh manusia kehilangan fungsinya karena putus dari persekutuan dengan Allah. Kedua, kematian tubuh, yaitu tubuh manusia kehilangan hayatnya dan kembali menjadi debu. Ketiga, kematian jiwa, yaitu jiwa manusia pergi ke alam maut untuk menderita sengsara (Luk. 16:22-25). Keempat, kematian kedua, yaitu roh, jiwa, dan tubuh manusia dibuang ke dalam lautan api untuk menerima penderitaan kekal (Why. 20:15).
Jadi, jangan percaya kepada perkataan si ular, itu adalah kebohongan! Ketika Allah berkata bahwa manusia pasti mati, maka manusia pasti mati! Terutama mati secara rohani. Seringkali, kita hanya memperhatikan kematian secara fisik. Kematian rohani tidak dianggap sebagai kematian dan tidak dirasakan sebagai kematian. Padahal inilah kematian yang paling berbahaya. Inilah dasar dari segala kematian, dan penyebab dari semua penderitaan dan kematian. Kematian rohani jauh lebih mengerikan daripada kematian fisik. Karena itu, berhati-hatilah terhadap kematian rohani! Dan agar tidak mengalami kematian rohani berhati-hatilah dalam hal makan, jangan sampai salah makan!
Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak mau mengalami kematian rohani ya Tuhan. Kami mau makan Engkau sebagai hayat kami setiap hari. Kami tidak mau hidup dari pengetahuan kami ya Tuhan. Amin!