Alkitab kita terdiri dari 2 kitab, yaitu kitab Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB). PL dimulai dengan kisah tentang penciptaan manusia pertama, Adam. PB dimulai dengan kisah tentang kelahiran Yesus, yang oleh Rasul Paulus disebut sebagai Adam kedua.
Mengapa harus ada Adam kedua? Karena Adam pertama telah gagal memenuhi tujuan dari penciptaan manusia, yaitu melipatgandakan gambar Allah (selanjutnya saya sebut dengan istilah: Pola Ilahi) sampai seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya.
Dalam diri Adam pertama pola ilahi telah rusak, dan itulah sebabnya manusia kehilangan pola ilahi dalam hidupnya. Tapi melalui peristiwa Natal, pola ilahi kembali diberikan di dalam Yesus Kristus, agar dapat tercetak kembali dalam hidup setiap manusia.
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (I Yoh. 2:6).
Secara lahiriah, kita adalah keturunan Adam pertama yang mewarisi sifat-sifatnya. Tetapi secara rohaniah, saat Yesus Kristus masuk ke dalam hati kita, kita dilahirkan baru, kita menjadi keturunan dari Yesus, Adam kedua, dan kita pun mewarisi sifat-sifat-Nya.
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah (Yoh. 1:12-13).
Jadi dalam diri kita sekarang ada 2 Adam, manusia lama dan manusia baru. Apakah kita mau hidup berdasarkan pola dari Adam pertama atau Adam kedua, itu sepenuhnya ditentukan oleh keputusan yang kita ambil.
Mengapa ada banyak orang yang mengaku sudah lahir baru masih hidup dengan cara lama? Karena mereka memutuskan untuk hidup berdasarkan pola dari Adam pertama, bukan Adam kedua.
Apa perbedaan pola dari Adam pertama dan Adam kedua?
Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga (I Kor. 15:45-47).
1. Adam pertama berasal dari debu tanah (bumi), Adam kedua berasal dari Sorga (ay. 47).
Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya (Yoh. 3:31).
Dari mana kita berasal menentukan keberadaan, bahasa, dan tujuan kita. Jika kita mempercayai bahwa kita berasal dari debu tanah, maka kita akan memiliki kecenderungan untuk selalu pergi ke sana dan menjadi seperti debu tanah.
Saat kita menghadapi masalah, yang muncul dalam pikiran kita adalah: kembali kepada debu tanah (mati). Saat kita gagal dan minder, kita beralasan: kita ini hanyalah debu tanah yang tidak berarti apa-apa.
Berbeda jika anda mempercayai bahwa Anda berasal dari Sorga. Setiap kali anda menghadapi masalah, pikiran anda segera terarah ke Sorga: ada persediaan Sorga, ada pertolongan dari Sorga. Suasana Sorga terus memenuhi hati dan pikiran anda.
2. Adam pertama bersifat alamiah, Adam kedua bersifat rohaniah (ay. 46).
Jika anda hidup berdasarkan pola dari Adam pertama, anda akan hidup secara alamiah, tetapi jika anda hidup berdasarkan pola dari Adam kedua, anda akan hidup secara rohaniah. Apa perbedaannya?
- Orang yang hidup secara alamiah hidup berdasarkan fakta. Orang yang hidup secara rohaniah hidup berdasarkan janji Tuhan.
- Orang yang hidup secara alamiah hidup berdasarkan potensi manusiawi. Orang yang hidup secara rohaniah hidup berdasarkan potensi ilahi.
- Orang yang hidup secara alamiah hidup berdasarkan apa yang dimiliki atau tidak dimiliki. Orang yang hidup secara rohaniah hidup berdasarkan apa yang Sorga sediakan.
- Orang yang hidup secara alamiah hidup berdasarkan apa yang dirasa dan dilihat. Orang yang hidup secara rohaniah hidup berdasarkan apa yang dipercaya dari Firman-Nya.
3. Adam pertama menjadi makhluk yang hidup, Adam kedua menjadi roh yang menghidupkan (ay. 45)
Orang yang hidup berdasarkan pola dari Adam pertama hanya dapat menjadi makhluk hidup. Orang yang hidup berdasarkan pola dari Adam kedua akan menjadi roh yang menghidupkan. Kehidupan mereka akan menghidupkan orang-orang di sekitarnya.
Sekarang pilihan anda untuk memutuskan apakah ingin hidup sebagai Adam pertama atau Adam kedua, berdasarkan pola dari Adam pertama atau pola dari Adam kedua. Kiranya hari ini anda dapat mengambil keputusan yang akurat yang akan mempengaruhi seluruh hidup dan masa depan anda.
Baca juga: Tanah Hati yang Baik.