Dalam artikel sebelummya kita sama-sama belajar bahwa anugerah bukanlah sesuatu yang kita terima dalam kepasifan, itu sebabnya orang-orang yang pasif sulit hidup dalam anugerah. Kali ini kita belajar satu hal lagi tentang anugerah, yaitu: Seringkali Tuhan memberikan anugerah-Nya dalam bentuk seseorang, inilah yang saya sebut dengan ‘Anugerah Perwakilan.’
Inilah bukti-bukti Alkitabnya:
1. Yesus (Yoh. 1:16).
“Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.”
Yesus adalah anugerah perwakilan yang Bapa berikan untuk kita. Menerima Yesus berarti menerima anugerah dan menerima Bapa yang memberi anugerah; menolak Yesus berarti menolak anugerah dan menolak Bapa yang memberi anugerah.
Yesus dipenuhi dengan kepenuhan ke-Allah-an, dari kepenuhan-Nya kita menerima anugerah demi anugerah. Inilah polanya, seseorang yang telah mengalami kepenuhan Kristus akan dipakai Tuhan untuk menjadi anugerah bagi orang-orang di sekitarnya.
2. Rasul-rasul (Kis. 4:33).
“Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.”
Jemaat mula-mula hidup dalam anugerah yang melimpah-limpah karena mereka terus terhubung dengan para rasul. Kehidupan para rasul telah menjadi anugerah bagi mereka.
3. Paulus (II Kor. 1:12-15).
Pertama kali Paulus datang ke Korintus dia telah menjadi anugerah bagi jemaat di sana, tapi setelah itu Paulus harus pergi ke tempat lainnya, berpisah dengan jemaat di Korintus. Tetapi mereka tetap membangun hubungan berdasarkan anugerah tersebut.
“Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah” (ayat 12).
Paulus punya keinginan untuk datang lagi supaya jemaat di Korintus boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.
“Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya” (ayat 15).
Dari kepenuhan Paulus, jemaat di Korintus menerima kasih karunia Allah sehingga mereka bisa hidup dalam anugerah-Nya. Paulus adalah anugerah perwakilan untuk jemaat di Korintus.
4. Abraham (Kej. 26:3-5).
“Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.”
Tuhan memberkati Ishak dengan limpah saat dia tinggal di negeri asing, tetapi Tuhan sendiri mengatakan bahwa alasan Dia memberkati Ishak adalah karena Abraham. Jadi Ishak menerima semua anugerah tersebut karena keberadaan Abraham di hadapan Tuhan. Abraham telah menjadi anugerah bagi Ishak. Kehidupan seorang bapa seharusnya menjadi anugerah bagi anak-anaknya.
5. Musa.
Israel telah diperbudak di Mesir selama 400 tahun lebih, dan mereka berteriak kepada Tuhan memohon anugerah pembebasan. Tuhan mendengar seruan mereka dan mengirimkan anugerah-Nya, yaitu Musa.
Melalui kehidupan Musa, Israel menerima anugerah pembebasan dan mengalami perkara-perkara Ilahi. Bahkan sekalipun mereka memberontak terhadap Tuhan, Tuhan masih mau berjalan bersama mereka dan melakukan perbuatan-perbuatan dahsyat di tengah-tengah mereka. Tetapi semua itu terjadi karena Musa.
Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami; sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami; ambillah kami menjadi milik-Mu.” Firman-Nya: “Sungguh, Aku mengadakan suatu perjanjian. Di depan seluruh bangsamu ini akan Kulakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib, seperti yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa; seluruh bangsa, yang di tengah-tengahnya engkau diam, akan melihat perbuatan TUHAN, sebab apa yang akan Kulakukan dengan engkau, sungguh-sungguh dahsyat” (Keluaran 34:8-10).
Tuhan memberikan anugerah kepada Israel dalam bentuk Musa.
6. Gideon (Hakim-Hakim 6).
Israel dijajah oleh Midian, sehingga mereka ada dalam keadaan ketakutan dan sangat melarat. Mereka berseru kepada Tuhan dan Tuhan mendengar seruan mereka. Tapi saat Tuhan ingin memberikan anugerah-Nya kepada umat Israel Dia mencari seseorang, itu sebabnya Dia menjumpai Gideon dan memberikan Firman-Nya.
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” (ayat 12).
Saat Gideon mengijinkan Firman membentuk ulang kehidupannya, dia menjadi seperti yang Tuhan Firmankan: Pahlawan yang gagah berani! Maka Gideon bangkit dalam kuasa Roh dan dia berfungsi menjadi anugerah bagi umat Israel.
Musuh yang tidak dapat dikalahkan dalam kurun waktu 7 tahun, dengan mudah dapat dikalahkan oleh anugerah Tuhan. Tuhan memberikan anugerah-Nya kepada umat Israel dalam bentuk seseorang, yaitu Gideon.
Jadi mulailah mengenali orang yang Tuhan utus untuk menjadi anugerah perwakilan dalam hidupmu!
Baca juga: Memultiplikasikan Anugerah.