Apa pun yang Tuhan katakan Pasti Terlaksana

Apa pun yang Tuhan katakan Pasti Terlaksana
Apa pun yang Tuhan katakan Pasti Terlaksana

Alkitab berkata, apa pun yang dikatakan Tuhan pasti terlaksana (Lukas 1:5-45). Dalam bahasa Inggris memakai kata ‘shall’ yang artinya pasti akan terlaksana.

“Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana” (Lukas 1:45)

Saat seorang raja bersabda, apa pun yang dikatakannya pasti terlaksana. Tuhan kita adalah Raja di atas segala raja, itu sebabnya apa pun yang Dia katakan pasti terlaksana. Apa pun keadaannya, apa pun faktanya, apa pun halangannya, pasti terlaksana! Tidak mungkin tidak terlaksana, karena Dia adalah Raja di atas segala raja. Perkataannya adalah final dan mutlak!

Satu-satunya penghalang adalah: ketidak-percayaan kita. Jika kita percaya bahwa Dia adalah Raja di atas segala raja yang keputusannya tak pernah terbantahkan, maka kita akan mengalami bahwa apa pun yang Dia katakan pasti terlaksana!

1. Sekalipun tidak ada potensi yang memungkinkan untuk terlaksana.

Kita semua tahu, bahwa untuk seorang wanita bisa melahirkan seorang anak harus ada benih laki-laki yang masuk ke dalam rahimnya. Maria belum bersuami, tidak ada benih laki-laki untuk bisa melahirkan seorang anak. Itu sebabnya saat Malaikat menyampaikan Firman Tuhan bahwa ia akan melahirkan seorang anak, Maria bertanya, “Bagaimana mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami?” Dan Malaikat menjawab, “Bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Saat Tuhan berfirman kepada kita, mungkin saat itu kita sama sekali tidak melihat potensi yang memungkinkan untuk semuanya bisa terlaksana, tapi putuskanlah untuk tetap mempercayai Firman-Nya. Percayalah semuanya pasti terlaksana! Dan kita akan melihatnya terlaksana!

Pada awalnya, saya menggembalakan jemaat yang jumlah kehadirannya sangat sedikit dan jumlah persembahannya pun sangat sedikit, sehingga saya sempat mengalami krisis keuangan saat itu. Waktu itu saya sempat berpikir, “Seandainya ada orang kaya yang datang dan menjadi jemaat, masalah keuangan gereja akan berakhir.” Tapi sekali waktu Tuhan berkata, “Jangan harapkan orang kaya datang dan menjadi jemaatmu, buat jemaatmu menjadi orang kaya.”  Saya agak terkejut waktu itu dan bertanya dalam hati, “Apa bisa?”

Saya sama sekali tidak memiliki latar belakang sebagai pengusaha atau sebagai orang kaya, bagaimana mungkin saya bisa membuat jemaat saya menjadi orang kaya? Tidak ada potensi yang memungkinkan hal itu untuk terlaksana. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk percaya, bahwa apa pun yang Tuhan katakan pasti terlaksana.

Saya mulai berdoa dan terus-menerus mendeklarasikan hal itu. Dan kemudian Tuhan mulai memberikan pewahyuan Firman tentang terobosan keuangan dan saya pun mengalaminya. Saya ajarkan kepada jemaat dan jemaat pun mulai mengalaminya. Tingkat ekonomi mereka mulai meningkat sedikit demi sedikit. Saya pun mulai mengarahkan jemaat untuk menjadi pengusaha. Tapi masalahnya, mereka tidak memiliki modal. Akhirnya saya mulai mempercayai bahwa kita bisa punya usaha tanpa modal.

Satu demi satu jemaat mulai berpikir untuk menjadi pengusaha. Beberapa di antara mereka keluar dari pekerjaan dan mulai merintis usaha sendiri. Dan sekarang minimal sudah ada dua orang yang memiliki usaha tanpa modal yang berkembang pesat dan mulai menjadi besar. Semua mulai menjadi kenyataan.

Bagaimana mungkin hal itu terjadi, sedangkan saya tidak punya potensinya? Bagaimana mungkin hal itu terjadi, sedangkan kami tidak memiliki modal? Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil! Apa yang dikatakan-Nya itulah yang dilaksanakannya! Apa pun yang Dia katakan pasti terlaksana!

2. Sekalipun ada hambatan yang tidak memungkinkan untuk terlaksana.

Berbeda dengan Maria, Elisabeth memiliki suami. Artinya ada potensi untuk melahirkan seorang anak. Tapi masalahnya, ia memiliki hambatan, yaitu ia mandul, lalu … sekarang ia dan suaminya sudah tua, rasanya sudah tak mungkin lagi untuk melahirkan. Tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil! Apa pun hambatannya, jika kita percaya, apa pun yang Tuhan katakan pasti terlaksana!

Awal saya menggembalakan jemaat, Tuhan berfirman: “Aku akan membawa semua saudaramu untuk menjadi jemaatmu.” Bagaimana mungkin hal itu akan terjadi? Tidak mungkin! Terlalu banyak hambatan dan halangan untuk hal itu bisa terlaksana.

Saya adalah anak keenam dari sembilan bersaudara. Waktu itu baru satu orang adik saya yang menjadi jemaat. Berarti masih ada tujuh saudara kandung saya yang harus menjadi jemaat saya. Itu pun perhitungannya adalah dua orang adik saya (yang ini masih mungkin) dan lima orang adalah kakak laki-laki dan perempuan saya (mana mungkin kakak-kakak saya mau digembalakan oleh adiknya). Mustahil!

Hambatan berikutnya masalah jarak. saya menggembalakan jemaat di wilayah Jakarta pusat sedangkan empat orang saudara saya tinggal di wilayah Jakarta Barat yang jaraknya cukup jauh, dua orang tinggal di daerah Cibubur dan Cisalak (Ini malah lebih jauh), dan satu orang ada di Semarang (Ini sangat amat jauh). mustahil!

Hambatan berikutnya adalah masalah konsep pikir. Ada banyak saudara saya yang memang sudah mengambil keputusan untuk tidak menjadi jemaat saya karena berbagai alasan. Ada yang karena jarak, ada yang berpikir tidak enak kalau terjadi apa-apa nanti, dlsb.

Tapi sungguh Tuhan maha dahsyat. Jika Dia sudah berkata, Dia akan melaksanakannya. Satu per satu saudara-saudara saya itu datang dan menjadi jemaat saya dengan berbagai cara yang Ilahi (termasuk yang di Semarang dipindahkan ke Jakarta). Bahkan Tuhan tambahkan satu bonus, yaitu ibu saya pun datang dan menjadi jemaat saya (ayah saya sudah pulang ke Sorga). Luar biasa!

Yang terakhir datang adalah kakak perempuan tertua saya. Saat dia sudah datang beberapa kali dan saya merasa dia sudah mantap untuk beribadah di situ, artinya sembilan bersaudara ditambahnya ibunya berkumpul dalam satu gereja.

Saya mengumumkan dan memperkenalkan seluruh saudara saya kepada jemaat dan berkata, “Hari ini genaplah Firman yang disampaikan kepada saya sepuluh tahun yang lalu bahwa semua saudara saya akan datang dan menjadi jemaat saya.” Semua jemaat bersukacita dan mengagumi apa yang sudah Tuhan kerjakan.

Dan saya mengalami Firman Tuhan ini:

“Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan (pasti) terlaksana” (Lukas 1:45).

Selamat hari natal 2014 dan selamat tahun baru 2015

Apa pun yang Tuhan katakan Pasti Terlaksana!

Baca pula: Hal-hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan Ketika Menghadapi Situasi yang Serba Salah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*