Apakah Kita Sudah Mengampuni Orang yang Bersalah kepada Kita

Apakah Kita Sudah Mengampuni Orang yang Bersalah kepada Kita
Apakah Kita Sudah Mengampuni Orang yang Bersalah kepada Kita

Seringkali kita berpikir bahwa kita sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Tidak ada lagi kepahitan dalam diri kita. Tetapi tanpa sadar, ternyata itu masih ada tersimpan jauh di dalam lubuk hati kita. Tanpa sadar, itu menjadi penghambat pertumbuhan rohani kita; tanpa sadar, itu mengikis kobaran roh kita; dan tanpa sadar, itu mengganggu persekutuan kita dengan Tuhan dan sesama. Jadi pertanyaannya: apakah kita sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita?

Lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana kita bisa tahu dengan pasti kalau kita sudah mengampuni atau belum? Adakah barometer yang bisa kita pakai untuk mengukurnya? Ada! Anda bisa mengukurnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini dan menjawab dengan sejujurnya.

  1. Masih adakah ‘sengat’ yang menyakitkan jika teringat kepada orang atau peristiwa yang menyakitkan tersebut?
    Anda sedang bercakap-cakap dengan orang lain dan tiba-tiba percakapan itu mengingatkan anda akan peristiwa atau orang yang telah menyakiti anda pada waktu-waktu yang lalu. Lalu anda merasa agak sesak di dada atau pusing di kepala, seperti ada sengat yang menyengat anda. Setiap kali teringat akan orang atau peristiwa itu anda menjadi marah atau sedih, emosi anda terganggu. Jika itu yang anda alami maka itu menunjukkan bahwa anda belum mengampuni secara tuntas karena hal-hal itu masih mengganggu kehidupan Anda.
  2. Masih adakah niatan/pikiran untuk melakukan pembalasan jika ada kesempatan?
    Jika anda masih memiliki niatan/pikiran untuk melakukan pembalasan jika ada kesempatan, itu menunjukkan bahwa anda belum mengampuni secara tuntas. Orang yang sudah mengampuni tidak akan berpikir untuk membalas dendam karena dendam hanya dimiliki oleh orang yang belum mengampuni.
  3. Apakah kesalahan-kesalahan yang lalu masih bermunculan jika ada pemicu? Dan saat itu muncul apakah masih ada sengatnya?
    Ini banyak terjadi dalam hubungan suami-isteri. Seringkali satu hal terjadi dan itu memancing semua kesalahan masa lalu ke luar dari perbendaharaannya dan membuat suasana menjadi semakin panas membara. Itu menunjukkan bahwa kita belum mengampuni secara tuntas. Jika kita sudah mengampuni secara tuntas maka kesalahan masa lalu yang muncul dalam ingatan tidak akan meningkatkan suhu emosi kita.
  4. Masih adakah ganjalan untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang yang menyakiti hati kita?
    Setelah kejadian itu hubungan dengan saudara kita menjadi terganggu. Kita tidak mau berbicara lagi dengan dia, kita menghindari dia. Itu menunjukkan kita belum mengampuni secara tuntas. Orang yang sudah mengampuni hubungannya akan kembali seperti semula, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Tips untuk melakukan pembersihan:
Jika saat berdoa Roh Kudus mengingatkan orang, peristiwa, atau perkataan yang menyakitkan, jangan hanya menangis! segera lakukan pembersihan dengan cara melepaskan pengampunan secara mendetail sampai seluruh akar kepahitan tercabut sepenuhnya. Sampai anda merasakan damai sejahtera dan sukacita memenuhi hati dan pikiran Anda.

Apakah kita sudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Saya harap Anda telah mengujinya dengan pertanyaan-pertanyaan di atas sehingga Anda benar-benar menjadi orang yang bebas dari semua kepahitan dan terus mengalami pertumbuhan rohani tanpa batas.

Baca juga: Penyebab Seseorang Sulit Mengampuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*