1 Korintus 15:45, “Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.“
2 Korintus 3:17a, “Sebab Tuhan adalah Roh.“
Yohanes 6:63, “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.“
Menurut wahyu Alkitab Tuhan Yesus adalah Roh pemberi hayat, dan juga firman yang hidup. Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya menjadi Roh pemberi hayat. Sebagai makanan kita, sebagai pesta kita Kristus adalah Roh pemberi hayat. Makanan kita adalah Roh itu, yang memberikan hayat bagi kita.
Roh itu abstrak seperti udara, tapi firman itu konkret. Dalam pemahaman kita, kita selalu menganggap firman itu sebagai pengetahuan dan ajaran dalam huruf-huruf. Namun Tuhan mengatakan bahwa perkataan-Nya adalah roh dan hayat.
Kita harus mengubah konsep pikir kita. Firman bukanlah sekedar pengetahuan, melainkan roh dan hayat. Ketika kita membaca koran, kita harus memakai mata untuk membaca dan pikiran untuk memahami. Namun kita tidak bisa berhubungan dengan firman Allah sama seperti ketika membaca koran. Firman bukan sekedar untuk dibaca dengan mata, atau dipahami dengan pikiran, tetapi untuk dimakan dengan roh kita. Jika kita tidak menggunakan roh saat membaca firman, maka Alkitab hanya akan menjadi pohon pengetahuan bagi kita, dan bukan pohon hayat.
Apakah Alkitab akan menjadi pohon pengetahuan atau pohon hayat bagi kita, tergantung organ apa yang kita gunakan untuk berhubungan dengannya. Kita harus menggunakan roh kita untuk berhubungan dengan firman hidup. Ketika kita menjamah firman dengan roh kita, maka firman akan menjadi roh, dan ketika firman menjadi roh, maka firman menjadi hayat. Ketika menjadi hayat, firman menjadi makanan, suplai hayat bagi kita.
Ketika membaca firman, kita tidak perlu memakai pikiran terlalu banyak. Jika kita tidak memahami apa yang kita baca, tidak usah merasa terganggu. Namun di bagian mana kita memahaminya secara spontan, kita harus segera menggunakan roh kita untuk menjamah bagian firman itu dengan doa. Kita perlu langsung berdoa tentang apa yang kita pahami dan dengan apa yang kita pahami tsb. Kita menggunakan firman itu untuk bersekutu dengan Tuhan, maka firman itu akan menjadi hidup, dan menjadi suplai hayat bagi kita. Cobalah praktekkan!
Doa: Ya Tuhan Yesus, kami ingin menggunakan roh kami untuk berhubungan dengan firman-Mu, agar firman menjadi pohon hayat bagi kami dan bukan pohon pengetahuan. Amin!