Markus 2:8, “Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?“
Bagian kedua dari roh adalah intuisi. Intuisi adalah perasaan langsung dalam roh manusia. Perasaan ini sama sekali berbeda dengan perasaan tubuh atau jiwa. Intuisi adalah perasaan lansung yang muncul dalam roh kita tanpa bersandar pada bantuan pikiran, emosi, tekad, atau apapun juga.
Jadi pengetahuan atau perasaan dalam batin kita yang muncul di luar bantuan pikiran, emosi, dan tekad, berasal dari intuisi. Dengan intuisi kita dapat mengetahui suatu perkara tanpa mengertinya, atau tanpa alasan apa pun. Sedangkan pikiran hanya sekedar memberi pengertian saja. Dengan kata lain intuisi memberikan pengetahuan (knowing), sedangkan pikiran memberikan pengertian (understanding).
Tuhan Yesus sedang berkhotbah di dalam sebuah rumah yang penuh sesak dengan orang. Tiba-tiba ada orang lumpuh di atas sebuah tilam yang diturunkan dari atap rumah oleh keempat temannya. Ketika melihat iman mereka, Yesus berkata, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Beberapa ahli Taurat yang ada di situ berpikir dalam hatinya, “Mengapa Yesus berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?”
Mereka berpikir dalam hatinya, dan tidak mengatakannya. Tapi Yesus dapat mengetahui bahwa mereka berpikir seperti itu. Dari mana Tuhan mengetahuinya? Dia merasakan dalam Roh-Nya. Inilah perasaan langsung yang muncul dalam batin, inilah “knowing”, inilah fungsi intuisi.
Pengetahuan orang Kristen terhadap seluruh wahyu Allah dan pekerjaan Roh Kudus semua berasal dari intuisi ini. Jika bukan berasal dari intuisi, melainkan berasal dari hasil “perenungan” (pemikiran yang mendalam), itu bukanlah pewahyuan Roh, namun pengertian pikiran. Petunjuk-petunjuk intuisi dan bisikan-bisikan hari nurani inilah yang seharusnya ditaati oleh orang Kristen.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk menaati bisikan-bisikan hati nurani dan petunjuk-petunjuk intuisi dalam roh kami, agar kami memperkenan hati Tuhan. Amin!