“Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kisah Para Rasul 2:4)
Tanda orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah berkata-kata dalam bahasa Roh, bukan sekadar berbahasa lidah (bahasa yang tidak kita mengerti). Definisi yang terukur dari bahasa Roh adalah: kata-kata yang diberikan/diinspirasi oleh Roh Kudus untuk mengatakannya.
Jadi dalam kehidupan sehari-hari kita harus melatih diri untuk hanya mengatakan kata-kata seperti yang diberikan oleh Roh Kudus untuk mengatakannya. Jika Roh Kudus tidak memberikan kata-kata untuk dikatakan, lebih baik diamlah.
Saya tidak mengatakan bahwa ini mudah, saya juga tidak mengatakan bahwa saya sudah sempurna melakukannya. Saya hanya ingin berkata, kita harus melatih diri kita untuk berbahasa Roh dalam berkomunikasi dengan sesama (bukan hanya dengan Allah) dalam kehidupan sehari-hari.
Saya berdusta jika mengatakan ini mudah, tetapi saya ingin melakukannya dan kita memang harus melakukannya.
Mari kita melatih diri untuk hanya mengucapkan kata-kata yang Roh Kudus taruh dalam hati kita dan bukan hanya mengucapkan kata-kata yang ada dalam kepala kita. Biar Roh Kudus menolong kita untuk melakukannya!
“Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!” (Amsal 15:23).
“Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang” (Amsal 16:24).
Itulah bahasa Roh yang sesungguhnya!