Yohanes 6:26-27 Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”
6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Konteks dari perikop ini adalah Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan. Karena mendapat makan, orang banyak ingin menjadikan Yesus sebagai raja mereka. Namun, Yesus segera menyingkir ke gunung seorang diri. Namun, mereka terus mencari Tuhan, sampai akhirnya menemui-Nya di seberang laut (ayat 25). Dan ketika bertemu itulah Tuhan Yesus mengatakan, “Kamu mencari aku, karena telah makan roti dan kenyang. Bekerjalah untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal!” Apakah makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal itu? Diri-Nya sendiri sebagai roti hayat!
Demi memenuhi kebutuhan makan secara lahiriah, banyak orang rela pergi ke mana saja, termasuk tempat yang asing bagi mereka (luar kota sampai luar negeri). Orang juga rela melakukan apa saja (yang halal, yang semi halal, sampai yang haram) yang penting mereka mendapat makan. Padahal itu adalah makanan yang dapat binasa, tidak dapat bertahan sampai pada kekekalan.
*Yesaya 55:1-2 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.
Seringkali kita rela bekerja, membayar harga berapa saja untuk mendapatkan roti yang mengenyangkan tubuh dan jiwa kita. Namun, itu bukanlah roti yang sesungguhnya! Roti yang sesungguhnya adalah Kristus sebagai roti hayat yang bisa mengenyangkan hayat rohani kita. Kabar baiknya adalah, Roti hayat dan air hayat diberikan oleh Tuhan Yesus secara Cuma-Cuma. Ayo, mari semua yang haus dan lapar! Minumlah air hayat, makanlah roti hayat! Kita tidak perlu membayar harganya, bukan karena ini murah, melainkan karena harganya telah lunas dibayar oleh Tuhan. Bukan dengan emas atau perak, tapi dengan darah-Nya yang mahal. Bekerjalah untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup yang kekal!
Doa: O Tuhan Yesus, ampuni kalau selama ini kami sibuk bekerja untuk makanan yang dapat binasa. Belas kasihani kami ya Tuhan, agar kami bekerja untuk makan dan minum Engkau setiap hari. Karena hanya Engkaulah yang dapat mengenyangkan dan memuaskan kami. Amin!