Cara dan Proses Memilih yang Akurat

Cara dan Proses Memilih yang Akurat
Cara dan Proses Memilih yang Akurat

Dalam kehidupan ini kita akan selalu diperhadapkan dengan pilihan dan apa yang kita pilih akan menentukan hidup kita selanjutnya. Itu sebabnya kita perlu mengetahui cara dan proses memilih yang akurat sesuai firman sehingga sebagai orang percaya, kita bisa memilih secara akurat, apa pun pilihan yang diperhadapkan kepada kita. Mari kita melihat kedua orang ini

Abram dan Lot adalah dua orang bersaudara, Abram adalah paman dari Lot. Tetapi meskipun bersaudara mereka memiliki jenis hati dan kehidupan yang berbeda. Itu sebabnya mereka tidak dapat bersatu. Cara mereka memandang dan memilih pun berbeda, dan pada akhirnya mereka juga menerima konsekuensi yang berbeda.

Lot menjalani proses kehidupan yang salah dan berakhir dengan derita. Abram menjalani proses kehidupan yang benar dan berakhir dengan bahagia. Proses kehidupan Lot adalah proses yang biasa dijalani oleh orang kebanyakan, sedang proses kehidupan Abram adalah proses yang seharusnya dijalani oleh orang percaya. Mari kita belajar dari keduanya:

Proses Lot:

“Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —  Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN”  (Kejadian 13:10-13).

1. Mengarahkan pandangannya ke semua arah/tempat.

2. Memilih apa yang dianggap baik dari hasil melihat-lihat.

  • Seringkali samar dan tidak jelas. Lot melihat Sodom seperti taman Tuhan, tapi juga seperti tanah Mesir (lambang dunia).
  • Kesamaran ini disebabkan karena dia tidak tahu latar belakang dan masa depan dari apa yang dilihat. Latar belakang Sodom adalah sangat jahat dan berdosa di hadapan Tuhan, sedang masa depannya adalah dimusnahkan oleh Tuhan. Lot melihat Sodom sebelum dimusnahkan oleh Tuhan.

3. Menjalani apa yang sudah dipilih.

  • Setelah menjatuhkan pilihan, berangkatlah Lot untuk mengejar apa yang sudah dipilihnya.
  • Bila pandangan kita sudah terus mengarah ke satu tempat, biasanya kita akan memilihnya. Dan bila kita telah menjatuhkan pilihan, biasanya kita akan berusaha mendapatkannya.

4. Menetap dalam pilihan.

  • Setelah berusaha mendapatkan apa yang dipilihnya, akhirnya Lot menetap di Sodom.

5. Menerima konsekuensi sesuai pilihan.

  • Akhirnya Lot menerima konsekuensi dari pilihannya. Sodom dimusnahkan, isterinya menjadi tiang garam, dan dia bersetubuh dengan kedua anaknya. Apa yang diraih dari hasil melihat-lihat akhirnya juga musnah dan keluarganya berantakan.

Proses Abram:

“Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya…. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.” Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan” (Kejadian 13:14-18).

1. Menerima Firman dari Tuhan.

Kehidupan orang percaya harus selalu dimulai dari Firman. “Pada mulanya adalah Firman ….” (Yoh. 1:1).

2. Mengarahkan pandangan hanya ke arah/tempat seperti yang difirmankan.

Kita tidak harus mengarahkan pandangan ke segala arah/tempat. Dengan kita mengarahkan pandangan hanya ke arah/tempat yang Tuhan Firmankan, kita akan menjadi fokus dalam hidup ini. Konsentrasikan seluruh hidup kita hanya melihat apa yang Dia firmankan.

3. Memindahkan kemah kepada apa yang sudah dilihat.

Setelah fokus kita jelas, kita bisa memindahkan seluruh keberadaan kita ke tempat di mana Tuhan ingin kita berada. Setelah melihat jelas apa yang Tuhan Firmankan, Abram memindahkan kemahnya ke tempat itu.

4. Menetap dalam apa yang sudah dilihat.

Sejak Abram melihat dan meyakini apa yang Dia firmankan, dan memindahkan seluruh hidupnya di tempat yang Dia Firmankan, Dia pun menetap di sana. Dia terus focus dan konsisten di sana.

5. Menerima semua yang sudah dilihat.

Apa yang didengar, dilihat, diyakini, dan ditekuni, pada akhirnya akan diberikan oleh Tuhan sendiri kepada kita. Itulah yang dialami oleh Abram.

Cara dan proses memilih yang akurat sesuai firman ini akan berlaku di segala  bidang kehidupan kita, baik dalam sekolah, pekerjaan, usaha, mencari pasangan hidup, dan lain sebagainya.

Baca juga: Akibat dari Trauma Masa Lalu yang Tidak Dituntaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*