Cara Menanggulangi Konflik Batin Dalam Hidup Kita

Cara Menanggulangi Konflik Batin Dalam Hidup Kita
Cara Menanggulangi Konflik Batin Dalam Hidup Kita

Dalam artikel yang lalu kita telah belajar bahwa konflik batin menghalangi kita untuk dipakai oleh Tuhan, itu sebabnya konflik batin harus dituntaskan dari hidup kita. Bagaimana caranya? Berikut ini cara menanggulangi konflik batin dalam hidup kita (Keluaran 3-4):

1. Terus konfrontasi pikiran yang salah dengan Firman Tuhan.
Kalau kita perhatikan percakapan Tuhan dengan Musa, Musa terus mengemukakan pikiran-pikirannya yang salah dan Tuhan terus mengkonfrontasinya dengan Firman-Nya. Konflik batin berasal dari pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, itu sebabnya kita harus menerima pewahyuan Firman yang kuat untuk mengkonfrontasi pikiran-pikiran yang salah tersebut dan menggantikannya dengan Firman yang kita terima.

Untuk menggantikan pikiran yang salah dengan Firman yang kita terima, kita perlu memperkatakan Firman tersebut secara terus-menerus sampai pikiran yang salah runtuh dan Firman tertanam. Bila kita berhasil menggantikan pikiran yang salah yang merupakan akar dari konflik batin tersebut, maka konflik batin akan tersingkir dari hidup kita.

2. Diperlukan ketegasan untuk menyingkirkan konflik batin.
Orang yang memiliki konflik batin seringkali memiliki ‘rasa benar sendiri’ yang tinggi. Itu sebabnya ia menjadi orang yang sangat sulit dinasehati, bahkan saat pewahyuan Firman datang pun seringkali ia menolaknya, karena ia ingin menegakkan kebenarannya sendiri. Tuhan terus berfirman kepada Musa dan Musa terus mengemukakan pikiran-pikiran konflik batinnya. Kapan Musa berhenti? Saat Tuhan murka. Seringkali inilah yang harus dilakukan terhadap orang yang memiliki konflik batin.

Itu sebabnya orang ini perlu memiliki ketegasan atau perlu dilayani oleh seorang hamba Tuhan yang tegas yang berani mengkonfrontasinya. Karena seringkali orang ini hanya mau ‘curhat’ tanpa mau berubah. Perlu ketegasan untuk menaklukkan konflik batin tersebut.

3. Seringkali harus melalui masa padang gurun yang cukup lama untuk meruntuhkan tembok konflik batin.
Tuhan ‘mendiamkan’ Musa selama 40 tahun di padang gurun, dengan tujuan untuk ‘merontokkan’ seluruh kerikil-kerikil konflik batin yang telah mengkristal dalam diri Musa. Setelah 40 tahun baru Tuhan datang mengunjungi Musa, dan itu pun Tuhan masih harus ‘memaksa’ Musa dengan kemurkaan-Nya, baru Musa dapat ditaklukkan. Akhirnya Tuhan dapat membawa Musa ke luar dari penjara ‘keakuan’nya yang kecil dan menerima ‘keAKUan’ Tuhan yang besar. Sehingga saat Musa pergi untuk melakukan tugas Tuhan, ia pergi dalam kedahsyatan ‘keAKUan’ Tuhan.

Demikianlah cara menanggulangi konflik batin dalam hidup kita, lakukan bagian Anda dan lihatlah Tuhan bekerja dalam hidup Anda dan menyelesaikan semua konflik batin yang selama ini menghalangi perjalanan rohani Anda.

Baca pula: Ciri-ciri Orang yang Masih Memiliki Konflik Batin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*