Roma 7:14b, “tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.“
Kita telah mengetahui bahwa daging memiliki dua aspek, yaitu dosa daging (perbuatan tubuh) dan ego daging (perbuatan jiwa). Kita telah mengenal perbuatan tubuh dari daging, kini marilah kita mengenali perbuatan jiwa dari daging. Perbuatan jiwa tidak senajis perbuatan tubuh. Jiwa tidak melulu melakukan dosa-dosa yang najis, hanya saja ia berpusat pada dirinya sendiri (ego), dan bukan pada Tuhan. Merdeka dan berdikari itulah ciri khas dari perbuatan jiwa.
Hal yang penting untuk dipahami adalah: Daging tidak hanya bisa melakukan dosa dan kejahatan, namun juga bisa melakukan kebaikan, khususnya yang berasal dari jiwa. Di sinilah orang Kristen banyak gagal paham. Bukankah banyak orang bisa melakukan perbuatan baik sebelum dilahirkan kembali? Namun Alkitab berkata, semua orang yang dilahirkan dari daging adalah daging. Ini membuktikan bahwa daging bisa berbuat baik. Bahkan daging dapat bergairah untuk melakukan firman Allah atau melayani Allah, hanya saja ia berpusat pada diri sendiri (ego). Jika berpusat pada diri sendiri, niscaya keinginan diri sendiri akan membawahi kehendak Allah.
Banyak orang Kristen melayani Allah, namun menurut keinginan atau caranya sendiri, bukan menurut Allah. Ia melakukan sesuatu menurut apa yang baik dalam pandangannya sendiri. Pusat dan prinsip dari segala tindakannya adalah diri sendiri. Mereka melakukan segala sesuatu menurut keinginan dan kekuatannya sendiri, bukan menurut pimpinan Roh Kudus dan tidak sepenuhnya bersandar pada kasih karunia Allah. Itulah sebabnya ia bertentangan dengan Roh Kudus, bahkan memadamkan Roh Kudus.
Jika daging dapat melakukan kebaikan, itu membuktikan bahwa ia masih hidup. Bila seseorang telah mati, ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi, entah perbuatan yang jahat ataupun yang baik. Jika ia masih dapat berbuat baik, artinya ia belum mati. Karena daging dapat berbuat baik, orang Kristen seringkali tidak dapat membedakan antara pekerjaan Roh, dan pekerjaan daging. Apa yang berasal dari Roh, dan apa yang berasal dari diri sendiri. Sepanjang itu baik, dianggapnya sebagai sesuatu yang dari Roh. Padahal sepanjang berasal dari diri sendiri, itu adalah daging.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk menolak setiap perbuatan daging, yang jahat maupun yang baik, yang berasal dari tubuh maupun dari jiwa, karena keduanya bertentangan dengan Engkau dan tidak memperkenan hati-Mu. Tolong kami untuk melakukan segala sesuatu menurut Roh dan bukan menurut keinginan dan cara kami sendiri. Amin!