Dampak Memiliki Roh yang Luar Biasa

Dampak Memiliki Roh yang Luar Biasa
Dampak Memiliki Roh yang Luar Biasa

Daniel memiliki posisi yang sangat tinggi pada jaman pemerintahan raja Darius, ia melebihi para pejabat tinggi raja. Alkitab mencatat dengan jelas, alasan mengapa Daniel bisa memiliki prestasi dan posisi yang sangat tinggi tersebut adalah karena ia mempunyai roh yang luar biasa. Tidak dicatat, karena Daniel mempunyai pendidikan, pengalaman, modal, atau relasi yang luar biasa. Dampak memiliki roh yang luar biasa dialami oleh Daniel.

“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya” (Daniel 6:4).

Bila anda mempunyai roh yang luar biasa seperti Daniel, anda akan menikmati dampak seperti ini:

1. Berprestasi dalam dunia kerja (ayat 4).
Banyak orang Kristen yang rajin ke gereja dan aktif pelayanan tidak berprestasi dalam dunia kerja, lalu mereka beralasan, “Soalnya kami kurang pendidikan, tidak ada pengalaman, tidak punya modal, tidak punya relasi, jadi kami kalah bersaing.”

Daniel adalah orang Yehuda yang dibuang ke Babel, pada waktu itu Babel berkuasa atas seluruh bumi. Jadi Daniel adalah seorang buangan tapi dia berprestasi dalam kerajaan Babel. Penyebabnya adalah karena ia mempunyai roh yang luar biasa.

Jika orang Kristen mempunyai roh yang luar biasa seperti Daniel, maka segala kekurangan yang dimilikinya tidak akan menghambat dia untuk berprestasi dalam dunia kerja. Jika anda kurang pendidikan, kurang pengalaman, tidak punya modal dan relasi, ditambah roh anda lemah, jelas anda akan kalah bersaing dengan orang dunia ini.

Banyak orang tidak dapat berprestasi dalam dunia kerja lalu beralasan karena boss mereka adalah orang dunia yang kejam dan lingkungan teman-teman mereka tidak mendukung. Daniel mulai bekerja pada jaman Nebukadnezar, raja Babel, yang terkenal sangat kejam, dan teman-teman Daniel juga terus berusaha menjatuhkan Daniel. Tapi mereka tidak dapat menyentuh kehidupan Daniel, justru sebaliknya, Daniellah yang sangat mempengaruhi raja dan kerajaan yang ada.

Jadi daripada kita terus-menerus mencari alasan untuk ketidak-mampuan kita, lebih baik kita belajar dari Daniel, latihlah roh kita agar kita mempunyai roh yang luar biasa seperti Daniel.

“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (I Tim. 4:8).

2. Meminimalisir kesalahan (ayat 5-6).
Musuh-musuh politik Daniel terus mencoba mencari-cari kesalahan Daniel, tapi mereka tidak mendapatkan kelalaian atau kesalahan apa pun dalam pekerjaan Daniel. Inilah seharusnya kesaksian orang percaya dalam dunia kerja. Jika anda memiliki roh yang luar biasa, anda akan dapat meminimalisir kesalahan.

Semakin kuat roh anda, semakin sedikit kesalahan dan kelalaian yang bisa anda buat, karena anda selalu bersama dengan Tuhan dan Tuhan selalu campur tangan dalam pekerjaan anda. Semakin roh anda kuat, semakin anda dapat bekerja dengan baik dan semakin anda waspada dan tidak ceroboh. Roh yang luar biasa dapat meminimalisir kesalahan!

Tapi bukan berarti musuh-musuh kita akan mengalah, karena saat mereka tidak dapat menemukan kesalahan dalam pekerjaan kita, mereka akan mencari-cari kesalahan dalam ibadah kita. Itulah yang dilakukan oleh musuh-musuh Daniel.

3. Berani menghadapi tantangan iman.
Musuh-musuh kita akan berusaha menjebak kita dengan berbagai macam cara, dan karena iman mereka berbeda dengan iman kita, di situlah kita akan diserang. Mereka akan menjerat kita dengan berbagai peraturan yang bersifat diskriminatif, tapi jika kita memiliki roh yang luar biasa, kita tidak akan mundur. Kita akan memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan iman.

“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya” (Dan. 6:11).

Demi didengar Daniel, bahwa surat larangan untuk berdoa itu telah dibuat, ia tidak lari ke Singapura, ia juga tidak mengeluh dan bersungut-sungut, tetapi ia tetap berdoa tiga kali sehari seperti yang biasa ia lakukan. Daniel punya keberanian untuk menghadapi tantangan iman, karena ia punya roh yang luar biasa. Jika kita punya roh yang luar biasa, kita juga akan mempunyai keberanian iman seperti Daniel.

4. Kuat menanggung penderitaan.
Daniel bisa menghadapi segala pengalaman buruk dalam hidupnya termasuk pengalaman gua singa, bukan karena ia memiliki uang yang banyak atau relasi yang hebat, tetapi karena ia memiliki roh yang luar biasa. Orang yang memiliki roh yang luar biasa akan dapat menanggung penderitaan seberat apa pun juga.

“Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?” (Amsal 18:14).

Dalam terjemahan Amplified Bible, ungkapan orang yang bersemangat diterjemahkan dengan: The strong spirit of a man, artinya roh yang kuat dari seseorang. Kalau roh kita kuat, kita akan dapat menanggung penderitaan.

Dalam jaman ‘kekristenan yang sukses’ ini, orang Kristen kurang terlatih untuk menderita. Mereka suka menerima berkat tapi tidak suka menderita. Padahal kemampuan untuk menanggung penderitaan sama pentingnya dengan kemampuan untuk meraih berkat dan kesuksesan. Sama seperti dalam tim sepak bola, kemampuan untuk bertahan sama pentingnya dengan kemampuan untuk menyerang.

Tim pemenang sejati adalah tim yang punya kemampuan menyerang hebat tetapi juga punya kemampuan bertahan yang sama hebatnya. Klub sepak bola Barcelona terkenal punya kemampuan menyerang yang hebat, tetapi sayang kemampuan bertahannya tidak sehebat penyerangannya. Itulah sebabnya walaupun sering menang, tetapi mereka seringkali harus bergumul dengan susah payah untuk memperoleh kemenangan itu.

Orang kristen seringkali seperti itu, walaupun pada akhirnya menang, tetapi mereka harus bergumul dengan susah payah untuk mencapai titik kemenangan tersebut.

Perhatikan kisah Daniel, kita tidak melihat Daniel bergumul dengan susah payah untuk melewati pengalaman gua singa. Setelah surat perintah raja yang melarang orang untuk berdoa kepada Allahnya dibuat, kehidupan Daniel tetap berjalan sebagaimana biasanya, tidak ada yang mengejutkan Daniel. Bahkan setelah Daniel masuk gua singa, ia tidak panik. Malah raja yang memberikan hukuman itulah yang panik.

“Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa” (Dan. 6:19-20).

5. Menang dalam segala pergumulan.
Dalam pasal 2, Daniel terancam hukuman mati karena tidak ada yang dapat menafsirkan mimpi raja, tapi dia menang atas pergumulan itu. Dalam pasal 6, semua rekan-rekan sekantornya mencari-cari kesalahannya dan berusaha menjebaknya dalam kesalahan, tapi mereka tidak mendapatkannya.

Dalam pasal yang sama Daniel juga terancam mati di dalam gua singa, tapi ini pun dapat dilewatinya dengan kemenangan. Daniel menang dalam segala pergumulan yang dihadapinya karena ia memiliki roh yang luar biasa. Jika kita memiliki roh yang luar biasa seperti Daniel kita pun akan dapat menang dalam segala pergumulan.

6. Diangkat dalam kemuliaan yang langgeng.

“Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu” (Dan. 6:29).

“Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; …. Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel” (Dan. 2:46-48).

“Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh” (Dan. 1:21).

Daniel diangkat dalam kemuliaan karena ia memiliki roh yang luar biasa, itu sebabnya kemuliaan yang diterimanya bersifat langgeng, bukan sementara. Daniel mulai diangkat dalam kemuliaan pada jaman Nebukadnezar. Ia adalah raja pertama dari kerajaan Babel. Daniel ada di sana sampai akhir dari pemerintahan Babel, bahkan saat kerajaan Babel dikalahkan oleh Media-Persia, Daniel pun tetap dalam posisinya bahkan terus naik.

Ia menjabat sampai tahun pertama pemerintahan Koresh. Ia adalah raja terakhir dari kerajaan Media-Persia. Raja dan kerajaan silih berganti, tetapi Daniel tetap di posisinya. Tidak ada yang dapat menurunkan dia, karena Allah yang mengangkatnya dalam kemuliaan. Kalau kemuliaan itu diberikan oleh Allah, maka itu akan menjadi kemuliaan yang langgeng.

Inilah dampak memiliki roh yang luar biasa yang akan Anda alami dan itu semua akan dialami secara permanen.

Baca juga: Cara Menanggulangi Konflik Batin Dalam Hidup Kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*