Darah Habel

“Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Firman-Nya: “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.” (Kejadian 4:8 & 10)

Kain mewakili orang beragama, yang selalu dipakai Iblis untuk menganiaya dan membunuh orang beriman, yang tidak sejalan dengan mereka. Iblis selalu berdaya upaya untuk menghabisi orang beriman, namun Allah selalu punya cara untuk membangkitkannya kembali.

Lagi pula darah Habel berteriak kepada Allah, sehingga Allah akan memperhitungkannya. Percayalah darah para martir tidak pernah sia-sia. Darah para martir dihargai oleh Tuhan. Itu akan menjadi benih taburan Injil, yang bisa menjadi tuaian besar-besaran di kemudian hari.

Dalam Kisah para rasul pun, orang beriman berusaha dibunuh dan gereja berusaha dihabisi. Saulus adalah orang beragama yang menjadi alat Iblis untuk menghabisi orang beriman. Namun bukannya semakin habis, gereja justru semakin berkembang. Bahkan Saulus, yang tadinya menjadi alat Iblis untuk memusnahkan gereja, malah berbalik dan menjadi bejana Allah yang merintis banyak gereja untuk orang-orang bukan Yahudi.

Agama dilahirkan dan dibuat oleh manusia, sedang gereja dilahirkan dan dibangun oleh Allah. Adalah sebuah kemustahilan jika apa yang dilahirkan oleh manusia dapat menghabisi  apa yang dilahirkan oleh Allah. TIDAK MUNGKIN!

Baca juga: Dosa Mengintip di Depan Pintu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*