
Pada saat kita lahir baru, Tuhan menanamkan DNA rohani-Nya di dalam kita, itulah yang membuat kita menjadi anak-anak Allah. Bila kita hidup di dalam DNA rohani ciptaan baru yang ditanam Tuhan dalam hidup kita, kita akan bisa hidup sama seperti Allah hidup, sebaliknya bila kita menyangkalinya, kita akan mengalami konflik batin.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17).
“Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah” (1 Yoh. 3:9).
Minimal ada tiga DNA rohani ciptaan baru yang ditanam Tuhan dalam hidup kita yang perlu kita ketahui agar kita bisa hidup di dalamnya:
- DNA Rohani Pengampun/Pemaaf.
“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Matius 6:12).
Sebagaimana Bapa kita adalah pengampun maka kita anak-anakNya juga memiliki DNA pengampun. Bagi kita mengampuni bukanlah perkara sulit karena memang itulah DNA kita.
Sama seperti ikan tidak perlu kursus berenang untuk hidup di dalam air karena itulah ‘nature’nya, maka kita juga tidak perlu bergumul untuk mengampuni karena itulah ‘nature’ kita. Tetapi coba pindahkan ikan ke darat, maka dia akan kebingungan dan menggelepar-gelepar. Semua akan terasa aneh baginya, karena hidup di darat bertentangan dengan ‘nature’nya.
Demikianlah jika kita tidak mengampuni maka segala sesuatunya akan terasa aneh. Kita menjadi sulit berdoa, lalu bisa tiba-tiba muncul sakit-penyakit yang tadinya tidak pernah kita idap.
Selama kita hidup sesuai dengan DNA Pengampun, hidup kita akan lancar, masalah mulai muncul jika kita hidup di luar DNA itu. Segala sesuatu akan terasa aneh dan mengganggu bila kita hidup tidak sesuai dengan ‘nature’ kita.
2. DNA Rohani Pemenang.
“Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:35-37).
Bapa kita adalah pemenang maka kita anak-anak-Nya juga memiliki DNA pemenang, bahkan lebih dari pada pemenang. Kita dapat mengatasi segala masalah: penindasan, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, pedang, bahkan kematian. Semua masalah akan dapat kita hadapi dan lewati, dan kita akan keluar sebagai pemenang karena kita memang pemenang.
Sadari bahwa kita adalah pemenang! Karena itu berlakulah sebagai pemenang. Kita akan menghadapi setiap permasalahan yang ada tanpa takut, karena kita tahu kita pasti menang!
3. DNA Rohani Pembawa Dampak/Pengaruh.
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:13-16).
Bapa kita adalah pembawa dampak atau pengaruh. Di mana saja Dia berada area itu akan mengalami perubahan, siapa saja yang Dia jumpai pasti mengalami perubahan. DNA rohani seperti itulah yang ditanamkan Tuhan di dalam diri kita. Sadari kita ditempatkan di dunia ini supaya kita menjadi pengaruh. Menjadi garam yang mengasinkan dan menjadi terang yang menerangi.
Selama kita hidup sesuai dengan DNA rohani kita, terus memberi dampak dan pengaruh positif bagi orang-orang sekitar kita, kita diterima dan dihargai semua orang. Tetapi jika kita tidak hidup sesuai DNA rohani kita, garam menjadi tawar, maka kita akan dianggap orang-orang yang tidak berguna, kita akan dibuang dan diinjak orang.
Sadari ada DNA rohani ciptaan baru yang ditanam Tuhan dalam hidup kita yaitu sebagai pengampun, pemenang, dan pembawa dampak. Hiduplah seperti itu dan jangan kurang dari itu!
Baca pula: Apakah Kita Sudah Mengampuni Orang yang Bersalah kepada Kita.