Matius 6:9-13 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, ….
Tuhan Yesus mengajar bahwa bila kita berdoa, doa seharusnya ditujukan kepada Bapa kami yang di sorga. Sorga adalah tempat yang tersembunyi dan rahasia. Lalu selain ada di sorga, Alkitab juga menunjukkan bahwa Bapa juga ada di dalam roh kita, di dalam Roh Kudusnya. Bapa ada di dalam Anak, Anak ada di dalam Roh, dan Roh ada di dalam roh kita. Jadi Bapa kita juga ada di dalam roh. Namun roh juga berbicara tentang tempat yang rahasia dan tersembunyi. Singkat kata, doa ditujukan kepada Bapa, di tempat rahasia dan tersembunyi. Jadi doa seharusnya bersifat rahasia dan tersembunyi.
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:6)
Saya pernah mendengar sebuah cerita tentang seorang anak yang menginginkan sebuah bola, lalu ia berdoa dengan suara keras supaya kakeknya mendengar doanya, “Bapa di sorga, tolong berikan aku sebuah bola, aku ingin bola…” Mendengar doa cucunya, sang kakek merasa iba lalu pergi ke warung membeli sebuah bola dan memberikan kepada cucunya.
Walau pun memanggil Bapa di sorga, namun doa ini bukanlah doa yang ditujukan kepada Bapa di sorga, melainkan kepada kakek di dunia. Doanya memang dijawab, namun jawaban bukan datang dari Bapa di sorga, melainkan dari kakek di dunia. Ini bukanlah “doa Bapa kami”, ini adalah “doa kakek kamu.”
Doa seharusnya bersifat rahasia dan tersembunyi. Tertuju hanya kepada Bapa di sorga, dan bukan kepada yang lain. Karena itu doa seharusnya tidak digembar-gemborkan kemana-mana. Bahkan saat Tuhan memberikan bahasa roh untuk berdoa, itu pun bersifat rahasia.
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.” (1 Korintus 14:2)
Baca Juga: Bapa Kami, Bukan Bapa Kamu