Yesaya 40:30-31 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Wahyu Allah dalam roh kita ada dua jenis, yaitu: yang diperoleh secara langsung dan yang diperoleh dari menuntut atau mencari. Wahyu yang langsung berarti Allah sendiri langsung mewahyukan kehendak-Nya ke dalam intuisi roh kita. Sedangkan wahyu yang dituntut atau dicari adalah kita tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi satu keperluan, karena itu kita datang kepada Allah di dalam doa, menunggu dan mencari kehendak-Nya di dalam roh. Lalu Allah mengabulkan doa kita, beroperasi di dalam roh kita, sehingga kita mengetahui apa yang harus dilakukan menurut kehendak-Nya.
Wahyu yang biasanya diperoleh oleh orang Kristen yang belum matang adalah wahyu jenis kedua, yaitu yang dituntut dan dicari. Bila ia sudah lebih matang, ia akan lebih banyak menerima wahyu yang langsung. Hal ini justru menjadi tahapan yang menyulitkan dan menguji orang Kristen yang belum matang, karena ia memerlukan banyak waktu untuk menunggu di hadapan Tuhan, dan juga harus menyingkirkan semua angan-angan, kesukaan, dan keinginannya sendiri. Seringkali ia tidak sabar menunggu wahyu Allah dan menggantikannya dengan kehendaknya sendiri, atau dengan ceroboh menuruti angan-angan dalam pikirannya, sehingga akhirnya tertuduh oleh hati nuraninya.
Kekhilafan semacam ini sangat sulit untuk dihindari jika orang Kristen tidak sungguh-sungguh bertekad ingin bertindak menurut wahyu. Ketidaksabaran dalam menantikan wahyu Allah akhirnya membuat kebanyakan orang Kristen bertindak tanpa wahyu, dan jatuh tersandung.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk sabar dalam menantikan wahyu Allah dalam roh kami, sehingga kami tidak bertindak menurut angan-angan dan keinginan kami sendiri. Amin!
