I Korintus 2:13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
Keluaran 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.”
Untuk membicarakan perkara-perkara rohani kita harus menggunakan perkataan-perkataan yang diajarkan oleh Roh Kudus dalam roh kita, jadi yang dibutuhkan bukanlah fasih lidah alamiah, melainkan fasih lidah dari roh. Intuisi bukan hanya dapat mengetahui perkara-perkara yang diwahyukan Roh Kudus kepada kita, tetapi juga dapat mengetahui dengan perkataan apa kita harus menafsirkan perkara-perkara yang diwahyukan Roh Kudus itu.
Kadang-kadang kita telah mengetahui satu perkara rohani yang diwahyukan oleh Roh Kudus, lalu ingin menyampaikannya kepada orang lain. Awalnya kita merasa sangat jelas akan makna hal rohani tersebut; tapi saat ingin menjelaskannya kita tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat. Ini disebabkan karena kita belum menerima perkataan di dalam roh. Jika kita terus menunggu dan menuntut di hadirat Tuhan, maka dari batin akan muncul kata-kata itu. Mungkin awalnya hanya melihat beberapa kata, namun mulai dari situlah kita dapat mempersekutukan semua wahyu yang kita terima dalam roh.
Musa menerima firman Allah untuk membebaskan orang Israel dari perbudakan negeri Mesir, namun ia tidak menemukan cara maupun kata untuk menjelaskan perkara rohani ini agar dapat diterima oleh orang Israel. Itu sebabnya ia mengatakan bahwa ia tidak pandai bicara, tidak fasih lidah untuk menjelaskan perkara rohani tersebut. Namun Allah menjawab: “Aku akan menyertai lidahmu, dan akan mengajarkan apa yang harus kau katakan” (4:14).
Secara alamiah Musa mungkin fasih lidah, karena ia dididik sebagai pangeran Mesir. Namun, bagaimana pun fasih lidahnya dia, tetap tidak dapat mengungkapkan perkara-perkara Allah. Hanya perkataan rohani yang kita terima dalam rohlah yang dapat menjelaskan hal-hal rohani, fasih lidah alamiah tidak berguna sama sekali.
Doa: O Tuhan Yesus, berikan kami fasih lidah yang berasal dari roh, sehingga kami dapat menjelaskan hal-hal rohani kepada orang lain. Amin!