Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang penabur, yang adalah gambaran dari seorang pengkhotbah yang menyampaikan firman Kerajaan (Matius 13:1-8, 18-23). Dari perumpamaan tersebut kita bisa mempelajari prinsip sbb.:
1. Tugas seorang pengkhotbah adalah menaburkan benih Kerajaan dan bukan sekedar menyampaikan informasi sekitar kerajaan (the word of the kingdom bukan the word about the kingdom) – Firman yang ditaburkan adalah benih:
a. Benih adalah kehidupan – kehidupan akan terus bertumbuh.
b. Benih adalah masa depan – Jemaat memiliki masa depan yang baru.
c. Benih akan menghasilkan buah dan buah yang dihasilkan akan sama dengan benihnya. Benih kerajaan akan menghasilkan anak kerajaan (Mat. 13:24-30, 36-43).
d. Benih akan menghasilkan benih – di dalam buah ada benih. Jika kita sudah menjadi buah, di dalam kita ada benih dan benih akan bermultiplikasi.
2. Saat seorang pengkhotbah menaburkan benih kerajaan, kondisi hati jemaat akan segera tersingkap: (Penyebab mengapa selama ini hati jemaat tidak tersingkap adalah karena yang ditaburkan bukanlah benih kerajaan dan si pengkhotbah bukanlah seorang penabur benih).
a. Hati pinggir jalan – tidak memahami (terjemahan Amplified Bible untuk memahami: grasp = merenggut, memegang, menyambar, merebut, mengerti, memahami) – Jenis orang yang hatinya tidak lapar dan haus akan kebenaran. Saat Firman Kerajaan ditaburkan mereka akan mengalami kesulitan untuk memahaminya. Biasanya mereka akan berkata: terlalu berat, tidak paham, dll.
b. Hati berbatu-batu – Segera merespon dengan gembira, sepertinya paham tapi pemahamannya tidak berakar karena tanahnya tipis – Orang yang memiliki hati yang lapar dan haus akan kebenaran tapi tidak konsisten. Dia menyambar tapi tidak memegang (grasp) Firman yang sudah diterimanya, karena itu bila menghadapi fakta yang bertentangan atau orang yang mempertanyakan dia segera melepaskan Firman.
c. Hati semak duri – Orang yang memiliki hati yang haus dan lapar akan kebenaran tetapi juga haus dan lapar akan ketenaran dan kekayaan – orang yang bercabang hati, hamba Tuhan tetapi juga hamba mamon. Tipu daya kekayaan akan menghimpit Firman yang ditaburkan sehingga tidak berbuah.
d. Hati yang baik – Orang yang memiliki hati yang lapar dan haus akan kebenaran, konsisten dan tidak bercabang hati – Setiap kali Firman Kerajaan ditaburkan mereka merenggut, memegang, menyambar, merebut, mengerti, dan memahaminya. Mereka tidak sekedar mendengar tetapi berusaha mewujudkan Firman dalam kehidupan sehari-hari mereka. Itulah yang menyebabkan Firman menjadi keyakinan tak tergoyahkan dalam hidup mereka. Firman menghasilkan buah yang dapat dinikmati oleh mereka dan orang-orang di sekeliling mereka.
Hanya firman Kerajaan yang dapat membuat perubahan bagi orang, bukan sekadar informasi tentang kerajaan Allah.
Baca juga: Membuat Roh Tuhan Terus Berkuasa Atas Kita.