“tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kejadian 3:5)
Fitnah pertama terjadi di taman Eden, di lontarkan oleh Iblis terhadap Allah kepada perempuan pertama di dunia, yaitu Hawa. Fitnah adalah perkataan bohong atau tidak berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang).
Iblis memfitnah Allah dengan tujuan agar kepercayaan Hawa terhadap Allah berubah menjadi kecurigaan. Dalam hal ini, Iblis memutar balikkan maksud dari perkataan Tuhan yang melarang manusia untuk makan dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Iblis membangun frame dalam pikiran perempuan, bahwa ada yang disembunyikan oleh Allah. Sebetulnya tujuan Allah melarang manusia makan dari pohon pengetahuan bukan untuk melindungi manusia, melainkan Allah tidak mau manusia menjadi seperti Dia. Dan masalahnya, Hawa mempercayai dusta Iblis.
Tujuan fitnah Iblis adalah untuk memecah belah, Iblis masih melakukan itu sampai sekarang. Seringkali ia menaburkan fitnah dalam pikiran suami dan isteri, sehingga mereka saling curiga dan terpecah belah. Pokoknya dia ingin menghancurkan hubungan antara kita dengan Tuhan, antara suami dengan isteri, orang tua dan anak, antara pemimpin dan jemaat, dst.
Karena itu kita harus waspada dan berhati-hati dengan pikiran-pikiran yang berseliweran dalam pikiran kita. Orang-orang yang tidak waspada akan termakan fitnahnya Iblis.
“Sebab pikiran kedagingan adalah kematian, tetapi pikiran Roh adalah kehidupan dan damai sejahtera”’ (Roma 8:6 (IMB))
Pikiran dari Tuhan selalu mendatangkan kehidupan dan damai sejahtera, selain itu pasti berasal dari Iblis. Waspadalah, jangan termakan fitnahnya Iblis!
Pikiran dari Tuhan selalu mendatangkan kehidupan dan damai sejahtera, selebihnya pasti berasal dari iblis. Waspadalah, jangan termakan fitnahnya iblis!
Baca juga: Menyelamatkan atau Menyalibkan Aku