Matius 27:50-51, “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah ….”
Ibrani 10:20, “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.“
Hanya salib yang mampu membelah tirai penyekat antara roh dan jiwa, itu sebabnya jika kita membiarkan salib menggenapkan pekerjaannya di dalam kita, maka kita akan dengan mudah mengalami Kristus dan merasakan kehadiran-Nya secara konkrit. Ini akan menjadi pengalaman dan perasaan yang sangat riil, bukan lagi samar-samar.
Bila kita senantiasa menaati Roh Kudus (memikul salib) tanpa keengganan sedikit pun, penyekat akan disingkirkan, sehingga jiwa dan roh kita bersatu dalam keharmonisan. Jiwa tidak lagi akan menjadi penghalang untuk kita menikmati, mengalami, dan menyalurkan Kristus, malahan justru akan menjadi penolong yang sepadan bagi roh. Jiwa akan sepenuhnya tunduk pada pimpinan roh, dan hanya berfungsi sebagai penolong yang baik.
Doa: Tuhan Yesus, kami ingin menaati Roh Kudus tanpa keengganan sedikit pun, agar jiwa tidak menjadi penghalang, melainkan penolong yang baik bagi roh. Amin!