“Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas.” (Kisah Para Rasul 15:39-40a)
Sekarang mari kita telaah lebih mendalam kisah perpisahan Barnabas dengan Paulus. Mengapa setelah berpisah dengan Paulus, nama dan peran Barnabas hilang begitu saja dari catatan Alkitab? Ini menunjukkan bahwa perkenanan Allah menyertai Paulus dan bukan Barnabas. Mengapa demikian?
Penyebab mengapa Barnabas berselisih tajam dengan Paulus adalah karena ia ingin membawa Yohanes Markus, keponakannya (Kolose 4:10) yang masih labil, dalam perjalanan misinya bersama Paulus. Inilah yang ditolak oleh Paulus dan menyebabkan perselisihan yang tajam sehingga berpisah.
Lagi-lagi masalah keponakan. Keponakan menjadi penghambat bagi Abram untuk melihat janji Allah. Dan keponakan menjadi penghambat bagi Barnabas untuk melanjutkan perjalanan menyelesaikan rencana Allah dalam hidupnya.
Dalam hal Abram, ia rela berpisah dengan keponakannya, demi bisa melanjutkan perjalanan bersama Tuhan. Namun dalam hal Barnabas, ia tidak rela berpisah dari keponakannya. Ia lebih memilih keponakannya, dari pada menyelesaikan perjalanan pemberitaan Injilnya bersama Paulus. Itulah yang menyebabkan Tuhan tidak berkenan.
Dari sini kita bisa belajar, bahwa hubungan kekerabatan atau hubungan keluarga, adalah hal yang bisa membatalkan ikatan janji kita dengan Tuhan atau membuat kita tidak dapat melanjutkan perjalanan rohani kita bersama Tuhan. Itu sebabnya Tuhan menuntut kita untuk mengasihi Dia lebih dari keluarga kita.
“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lukas 14:26).
Baca juga: Perpisahan Bukan Faktor Penentu