Kejadian 2:16-17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
I Yohanes 5:11-12 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Yohanes 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
Ketika manusia makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, seketika itu juga rohnya mati. Namun makan buah itu justru meningkatkan kemampuannya dalam mengenal dan membedakan perkara-perkara baik dan jahat. Itulah sebabnya, walaupun fungsi intuisi dan persekutuan orang dosa telah mati terhadap Allah, tapi hati nuraninya masih dapat beraktivitas sedikit. Ini tidak berarti hati nuraninya hidup, karena hidup menurut definisi Alkitab adalah menerima hayat ilahi, semua yang tidak memiliki hayat ilahi adalah mati. Jadi hati nurani manusia sebetulnya mati, hanya ditinjau dari perasaan manusia ia masih dapat aktif. Namun aktivitas nurani yang seperti itu malah menambah penderitaan orang dosa, karena mereka mengetahui yang salah dan ingin melakukan yang benar, namun tidak berdaya oleh karena daging.
Karena hati nurani masih mampu bergerak seperti itu, maka langkah pertama yang ditempuh Roh Kudus untuk menyelamatkan orang dosa adalah menggerakkan hati nuraninya dan menginsafkan mereka akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Jika hati nurani mau mengakui pelanggaran yang diperbuatnya dan mengakui dosanya yang tidak percaya, pasti manusia akan menyesal dan mohon belas kasihan Allah untuk mengampuni dosanya dan menerima karunia keselamatan Allah.
Ketika memberitakan Injil, kita harus memperhatikan hati nurani manusia. Jangan hanya menerangi pikiran, merangsang emosi, atau menggugah tekadnya. Jika berita kita tidak mencapai hati nurani manusia sehingga ia sungguh-sungguh menyadari dosanya, walau ia telah mengerti, terharu, dan berminat, Roh Kudus tetap tak berdaya bekerja lebih dalam untuk membersihkan hati nuraninya oleh kuasa darah Yesus dan memberikan hayat ilahi sehingga ia dilahirkan kembali. Mungkin ia sudah mengerti dalam pikiran, terharu dalam perasaannya, dan tergerak tekadnya, tetapi imannya tidak berakar secara baik.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk menjamah hati nurani manusia ketika memberitakan Injil, sehingga Roh Kudus bisa menginsafkan mereka akan dosa, kebenaran, dan penghakiman, serta melahirkan mereka kembali. Amin!