HATI NURANI YANG
DICAP DENGAN BESI PANAS

1 Timotius 4:1-2 (AYT) Roh mengatakan dengan jelas bahwa pada waktu-waktu terakhir, sebagian orang akan meninggalkan imannya dengan menyerahkan diri kepada roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Mereka dipengaruhi melalui kemunafikan para pembohong yang hati nuraninya sudah dicap dengan besi panas.

Antara pekerjaan Roh Kudus dan roh jahat terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Roh Kudus menggerakkan manusia, menyuruh manusia bertindak, Ia tidak menghapus kepribadian manusia. Sebaliknya, roh jahat menghendaki manusia tidak bergerak sama sekali, dia ingin menggantikan manusia bertindak, dan manusia menjadi robotnya. Roh yang pasif akan menghambat Roh Kudus untuk bekerja, dan karenanya memberi peluang kepada roh jahat untuk beroperasi secara leluasa.

Begitu roh orang Kristen pasif, hati nuraninya pun dengan sendirinya ikut menjadi pasif. Mereka menyangka Roh Kudus tidak lagi memimpinnya melalui hati nurani atau lewat keputusan benar dan salah yang dinyatakan oleh hati nurani. Mereka merasa telah menerima bimbingan yang tertinggi. Mereka hanya perlu mendengarkan suara Roh Kudus sendiri, atau yang disampaikannya melalui ayat-ayat tertentu dalam Alkitab.

Mereka tidak menggunakan intuisi untuk memahami maksud dan kehendak Roh Kudus, juga tidak menggunakan hati nurani untuk membedakan yang benar dan yang salah. Mereka hanya menjadi sebuah robot yang bertindak menurut bisikan-bisikan adikodrati dari luar. Mereka menyangka mereka mendengar suara Allah. Karena itu mereka tidak menghiraukan akal sehat, hati nurani, dan nasehat-nasehat orang; mereka menjadi orang yang paling keras hati di dunia ini, yang tidak pernah mau menerima pendapat orang lain. Karena menganggap, mereka sedang mengikuti sesuatu yang lebih agung daripada orang Kristen manapun, yaitu Tuhan sendiri. Hati nurani mereka sudah dicap dengan besi panas, sehingga tidak berfungsi.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk secara aktif menggunakan intuisi roh untuk memahami maksud dan kehendak-Mu, serta menggunakan hati nurani untuk membedakan yang benar dan yang salah. Kami tidak mau terjebak dalam kepasifan ya Tuhan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*