Matius 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Matius 7:13-14 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Roma 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Kita sering mendengar orang berkata tentang jalan salib. Tetapi sebenarnya apakah yang dimaksud dengan jalan salib itu? Sesungguhnya itu adalah berjalan menurut roh, karena berjalan menurut roh menuntut kita menyerahkan seluruh maksud, keinginan, dan angan-angan kita kepada maut. Kita hanya harus berjalan mengikuti intuisi dan wahyu dari roh, bukan mengikuti pikiran dan emosi. Ini benar-benar menuntut kita menyangkal jiwa dan memikul salib setiap hari.
Tuhan juga berkata bahwa kita harus masuk melalui pintu yang sesak dan berjalan di jalan yang sempit, mengapa? Karena pintu yang lebar dan jalan yang luas menuju kepada kebinasaan, sedangkan pintu yang sesak dan jalan yang sempit menuju kepada kehidupan. Tapi masalahnya, kebanyakan orang lebih memilih pintu yang lebar dan jalan yang luas, karena mereka tidak ingin dibatasi oleh Tuhan. Hanya sedikit orang yang mau masuk melalui pintu yang sesak dan berjalan di jalan yang sempit, karena dalam segala hal sangat dibatasi.
Jika saya bertanya, “Apakah Anda memilih kehidupan atau kebinasaan?” Anda pasti menjawab: “Kehidupan!” Tapi jika saya bertanya, “Apakah Anda memilih jalan yang luas atau jalan yang sempit?” Maka Anda pasti menjawab: “Jalan yang luas!” Tapi masalahnya, jalan yang sempit adalah kehidupan dan jalan yang luas adalah kebinasaan. Jadi jika Anda sedang berjalan di jalan yang luas, bebas merdeka tak terbatas, Anda sedang menuju pada kebinasaan atau maut. Namun jika Anda sedang berjalan di jalan yang sempit, rela dibatasi oleh Roh dalam segala hal, Anda sedang menuju pada kehidupan atau hayat.
Berjalan menurut roh adalah pintu yang sesak dan jalan yang sempit. Kita tidak bebas menggunakan pikiran dan emosi serta kehendak kita lagi, semua harus menurut roh. Pikiran, emosi, dan kehendak harus menurut roh, tidak boleh berdiri sendiri. Kita berjalan hanya menurut intuisi dan wahyu dalam roh. Ini jalan yang benar-benar sesak dan sempit, tapi hasilnya adalah kehidupan. Masuklah melalui pintu yang sesak dan jalan yang sempit, Anda akan menikmati kehidupan!
Doa: Tuhan Yesus, kami ingin berjalan menurut roh walaupun ini adalah jalan yang sempit bagi kami. Kami percaya hanya dengan berjalan menurut rohlah kami akan menikmati kehidupan. Amin!