“Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.” (Roma 7:19)
Ada satu prinsip penting dalam kehidupan kristiani yang jarang dipahami oleh orang kristen, yaitu orang kristen seharusnya hidup bukan bersandar pada tekad (kehendak atau kemauan), melainkan bersandar pada hukum Roh kehidupan.
Roma 7 menggambarkan orang yang hidup bersandar pada tekadnya sendiri. Semua yang “jahat” adalah perbuatannya, semua yang “baik” adalah tekadnya. Ia dapat berkata, “Aku mencintai Allah, aku mau melakukan kehendak-Nya, aku membenci dosa, aku ingin melakukan kebaikan dan kebenaran, aku ingin memuliakan Allah.”
Kita tidak meragukan kesungguhan tekad orang kristen, namun orang kristen gagal memahami bahwa sesungguhnya berbuat baik atau jahat adalah masalah hukum, bukan masalah tekad. Jika kita terus berusaha menjalan kehidupan kristen bersandar pada tekad kita sendiri, maka kita akan gagal dan kecewa.
Berapa banyak orang kristen yang setiap hari berjuang keras untuk mempertahankan waktu-waktu doa, berusaha mengekang diri untuk menjadi orang kristen yang baik. Begitu kendor sedikit, mereka segera gagal dan menyesali diri. Ini adalah kehidupan orang kristen yang masih hidup di dalam daging, sehingga bagaimana pun mereka berusaha, mereka gagal, Karena daging takluk kepada hukum dosa dan maut. ini bukan masalah tekad, tapi masalah hukum!
Jalan satu-satunya untuk menjadi orang kristen adalah dengan hidup di dalam roh, di mana hukum Roh kehidupan berlaku. Beri dirimu untuk dikuasai oleh hukum Roh kehidupan! Setiap kali hukum Roh kehidupan memberitahukan tentang apa yang benar dan apa yang salah, taati saja, maka kita akan menjadi orang kristen yang normal.
Jika untuk menjadi orang kristen kita harus memeras banyak tenaga, itu menunjukkan bahwa kita bukanlah orang kristen yang sejati. Orang kristen sejati tidak perlu memeras banyak tenaga untuk menjadi orang kristen.
Baca juga: Bebas Dari Hukum Dosa dan Maut