Integritas: Kunci Untuk Alami Lompatan

Seringkali orang-orang yang berasal dari keluarga sederhana tidak memiliki pengharapan untuk memiliki jenjang karir yang tinggi, karena mereka tidak memiliki modal, relasi, dan semua yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian. Dapatkah orang-orang sederhana mengalami lompatan yang signifikan dalam karir mereka? Adakah jalannya? Dapat dan ada! Dalam keadilan-Nya Tuhan akan memberikan lompatan dalam kehidupan orang-orang sederhana, tetapi kunci untuk Tuhan melakukan itu adalah integritas: kunci untuk alami lompatan.

Integritas: Kunci Untuk Alami Lompatan
Integritas: Kunci Untuk Alami Lompatan

Definisi: Integritas adalah sebuah ketetapan hati untuk selalu mengambil keputusan berdasarkan kebenaran yang sudah diterima dari Tuhan apa pun resikonya.

Daniel memulai karirnya di negeri Babel (Bangsa yang menjajah bangsanya) dengan mengikuti seleksi untuk menjadi pegawai negeri. Tapi dalam waktu yang singkat dia menjadi pejabat tinggi di sana. Lompatan yang dialami Daniel tidak lain disebabkan oleh kuasa kedaulatan Tuhan yang bekerja saat dia menunjukkan integritasnya di hadapan Tuhan (Daniel 1, 2, dan 6).

Hal yang sama terjadi pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Dalam waktu singkat mereka menduduki jabatan yang tinggi di Babel, karena raja melihat kuasa Tuhan yang bekerja dalam hidup mereka. Tuhan bertindak karena mereka menunjukkan integritas (Daniel 3).

Yusuf memulai karirnya sebagai budak baru di Mesir. Hanya dalam jangka waktu 13 tahun dia menjadi penguasa di Mesir, orang kepercayaan raja (Kejadian 39-41). Semua terjadi karena Tuhan menyertai Yusuf. Tapi apa yang menarik Tuhan untuk menyertai Yusuf? Integritas!

Prinsip integritas:

1. Integritas muncul dari keyakinan iman yang teguh terhadap Tuhan.
Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, dan Yusuf memiliki ketetapan hati untuk selalu mengambil keputusan berdasarkan kebenaran walau pun beresiko besar. Mengapa mereka memiliki keberanian seperti itu? Karena mereka mempercayai Tuhan sepenuhnya. Mengapa mereka bisa mempercayai Tuhan sepenuhnya? Karena mereka mengenal Tuhan dengan benar.

Prinsipnya adalah: Kita tidak bisa mempercayai pribadi yang tidak kita kenal. Integritas adalah mengambil keputusan karena Dia dan untuk Dia. Kita tidak bisa mengambil keputusan karena Dia dan untuk Dia jika tidak mempercayai Dia sepenuhnya, apa lagi resikonya besar. Semakin besar resikonya, semakin besar kepercayaan yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan tersebut.

Untuk memunculkan integritas kita perlu mempercayai Dia sepenuhnya. Untuk mempercayai Dia sepenuhnya kita perlu mengenal Dia sebenar-benarnya. Jadi yang perlu kita lakukan adalah bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Dia. Dari pengenalan itu akan tumbuh iman, dan dari iman itu akan muncul integritas.

“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala” (Efesus 4:13-15).

2. Integritas membuat Tuhan merasa bertanggung jawab untuk mem-back-up apa yang kita lakukan (Dan. 3 & 6; Kej. 39-40).
Setiap kali kita mengambil keputusan berdasarkan kebenaran, Tuhan akan merasa bertanggung jawab untuk mem-back-up apa yang kita lakukan. Itu sebabnya resiko apa pun yang akan kita tanggung, kita akan menanggungnya bersama dengan Tuhan. Dia akan menyatakan kuasa kedaulatannya untuk membela kita.

3. Integritas mengubahkan setiap batu sandungan menjadi batu loncatan.
Lawan politik Daniel membuat manuver politik untuk menjerat Daniel dengan mengusulkan kepada raja untuk mengeluarkan peraturan: Dalam 30 hari tidak boleh orang menyampaikan permohonan kepada dewa atau manusia, selain kepada raja. Siapa yang melanggar akan dimasukkan ke dalam gua singa. Seharusnya ini menjadi batu sandungan bagi Daniel, tetapi karena integritas yang ia tunjukkan, ini justru menjadi batu loncatan baginya.

Dia memang harus masuk gua singa, tetapi kuasa Tuhan menutup mulut singa-singa itu. Setelah itu justru raja jadi lebih menghormati Daniel dan Allahnya, dan Daniel diangkat lebih tinggi lagi; sementara itu lawan politiknya semua mati dimangsa oleh singa tersebut.

Integritas dapat mengubah batu sandungan menjadi batu loncatan. Semakin besar sandungannya, semakin tinggi loncatannya!

4. Integritas membuat kita dapat hidup dan bekerja di dunia tetapi tidak dipengaruhi oleh sistem dunia.
Daniel ada di Babel sejak usia 16 tahun dan berada di sana selama 60 tahun, tetapi ia tidak pernah dipengaruhi oleh sistem Babel. Yusuf ada di Mesir sejak usia 17 tahun dan ada di sana sampai ia mati, tetapi Mesir tidak pernah menguasai hatinya.

Integritas membuat kita tidak dipengaruhi oleh sistem dunia, tetapi justru kitalah yang mempengaruhi sistem dunia itu.

Ketika kita tahu prinsip-prinsip integritas: kunci untuk alami lompatan, maka kita dapat mulai hidup dalam integritas dan mengalami apa yang ditulis di atas.

Baca pula: Memahami Keadilan Allah 2.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*