Galatia 1:15-17 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, ….
Jika kita memperhatikan kehidupan Paulus, kita akan mengenal dengan lebih jelas makna dari mengikuti intuisi roh. Ketika ia menerima wahyu dalam intuisi rohnya tentang Tuhan Yesus dan bagaimana Allah menyatakan kehendak-Nya untuk ia memberitakan Injil di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka ia tidak meminta pertimbangan kepada manusia. Bahkan ia tidak pergi kepada rasul-rasul senior di Yerusalem untuk meminta pandangan mereka tentang wahyu yang ia terima dalam intuisi rohnya. Ia hanya mengikuti pimpinan rohnya.
Karena ia telah menerima wahyu Allah dalam intuisinya dan telah mengenal kehendak Allah, maka ia tidak perlu lagi mencari bukti-bukti lain. Ia merasa wahyu dalam rohnya cukup untuk menjadi pemandu hidupnya. Padahal pada saat itu, memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi adalah sesuatu yang baru, yang bahkan tidak dilakukan oleh rasul-rasul senior di Yerusalem.
Jiwa manusia biasanya akan menyarankan kita mengumpulkan keterangan lebih banyak, khususnya opini dari orang-orang yang lebih berpengalaman dalam hal itu. Tetapi Paulus secara polos hanya mengikuti rohnya saja. Ia tidak meminta pertimbangan manusia, sekalipun itu adalah rasul-rasul yang paling rohani.
Kita harus belajar dari Paulus, yaitu dengan polos mengikuti pimpinan langsung dari Tuhan di dalam roh, dan bukan mencari konfirmasi dari orang-orang yang rohani. Selama ini kita terlalu bergantung pada “konfirmasi” dari orang-orang yang lebih rohani, sehingga kita tidak terlatih untuk menerima petunjuk langsung dari Tuhan di dalam roh. Jika kita belum jelas apakah itu berasal dari Tuhan atau bukan, bolehlah kita mencari konfirmasi dari orang-orang yang lebih rohani, tapi jika kita sudah tahu dengan jelas, seperti Paulus, kita tidak seharusnya bertanya lagi kepada manusia, sekalipun ia adalah rasul atau pun nabi. Kita tidak seharusnya bergantung kepada manusia dalam segala hal, termasuk dalam hal menerima tuntunan Allah!
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak bergantung kepada manusia dalam menerima tuntunan-Mu. Kami pasti mengetahui dengan jelas ketika Engkau mewahyukannya dalam roh kami ya Tuhan. Amin!