Galatia 5:13a (AYT), “Saudara-saudara, kamu telah dipanggil untuk menjadi merdeka. Akan tetapi, jangan pergunakan kemerdekaanmu itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam daging, ….“
Kita telah mendapatkan kemerdekaan di dalam Tuhan, tetapi jangan sampai karena sudah merdeka, kita malah memberi kesempatan kepada daging untuk bermanifestasi. Kita harus selalu berjaga-jaga agar tidak membangkitkan daging dari kematiannya. Seringkali tanpa disadari, kita menganggap bahwa pekerjaan Roh Kudus itu milik kita sendiri, sehingga kita mencuri kemuliaan kemenangan bagi diri sendiri. Setiap kali memuliakan diri sendiri, kita sedang memberi kesempatan kepada daging untuk bangkit, karena daging sangat suka dimuliakan.
Jika kita mulai menganggap diri kuat dan kehilangan hati yang mutlak bersandar pada Roh Kudus, hal itu juga memberi kesempatan kepada daging, dan ia akan membawa kita ke dalam pengalaman yang menyusahkan. Sikap tidak mau bersandar pada diri sendiri harus dipelihara dengan ketekunan yang suci. Ini merupakan sasaran serangan daging. Jika ada maksud percaya kepada diri sendiri sedikit saja, daging akan bangkit dan berkuasa lagi.
Setelah memberikan ajaran tentang penyaliban daging dan hidup dalam pimpinan Roh, rasul Paulus berkata, “Janganlah kita gila hormat” (Gal. 5:26). Sebagaimana di hadapan Allah kita menyadari bahwa diri kita tidak berguna, maka di hadapan manusia pun kita tidak boleh bermegah. Jangan takut kehilangan muka di hadapan manusia! Jika karena ingin mendapatkan kemuliaan atau kehormatan manusia, lalu kita menutup-nutupi kelemahan daging, itu berarti memberi peluang kepada daging untuk bekerja. Roh Kudus pasti membantu kita, namun kita sendiri harus mempertahankan sikap dan tindakan yang tidak ingin memberi kesempatan kepada daging.
Doa: O Tuhan Yesus, kami tidak mau memberi kesempatan kepada daging. Kami tidak ingin percaya pada diri sendiri dan memuliakan diri sendiri. Biarlah daging tetap pada kedudukan kematiannya dan Kristus yang hidup di dalam kami. Amin!