Jangan Menambah Kesusahan

“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6:34)

Jika kita mengatasi kesusahan sehari demi sehari, niscaya kita akan dapat menang atas setiap kesusahan. Namun pada kenyataannya, jarang ada orang yang menghadapi kesusahan sehari. Karena kesusahan hari besok telah dipikirkan bahkan dikuatirkan sejak hari ini.

Makan apa kita besok? Kalau anak kita sudah besar bagaimana menyekolahkannya? Dari mana biayanya? Percakapan seperti itu seringkali terjadi di rumah-rumah orang kristen. Kita tidak hanya menambahkan kesusahan hari ini dengan kesusahan besok, bahkan ditumpuk dengan kesusahan 3 tahun lagi, 10 tahun lagi, bahkan belasan tahun nanti.

Itulah yang membuat kita menjadi berat, karena kita menanggung kesusahan tahunan, bukan harian. Dalam doa Bapa kami, Tuhan Yesus mengajarkan kita berdoa, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari, hari besok memiliki kesusahannya sendiri. Jangan menumpuk kesusahan hari ini dengan kesusahan hari besok, apa lagi dengan kesusahan 10 tahunan kemudian, yang belum tentu terjadi.

Dengan menguatirkan hari besok, sebetulnya kita sedang menambahkan kesusahan pada hari ini. Itulah yang membuat hidup kita menjadi lebih berat dari pada yang seharusnya. Percayalah bahwa semua kesusahan yang kita tanggung setiap hari, telah ditakar oleh Allah, sehingga tidak ada yang akan melebihi kekuatan kita.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)

Baca juga: Semuanya Akan Ditambahkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*