JIKA PEKERJAAN SALIB TERGENAP,
TIRAI PENYEKAT AKAN TERBELAH

Matius 27:50-51, “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah ….

Ibrani 10:20, “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.

Kita telah belajar bahwa bagian-bagian dalam bait suci adalah gambaran bagian-bagian dalam diri manusia. Ruang maha kudus adalah gambaran dari roh, ruang kudus gambaran dari jiwa, dan pelataran luar gambaran dari tubuh. Dalam bait suci, Allah bersemayam dalam ruang maha kudus. Di antara ruang maha kudus dan ruang kudus tersekat oleh sebuah tirai. Tirai ini menutupi kemuliaan hadirat Allah yang ada dalam ruang maha kudus, sehingga manusia tidak dapat melihat dan memahami dengan jelas perkara-perkara ilahi yang terjadi dalam ruang maha kudus. Paling-paling hanya dapat merasakan dan melihat secara samar dari luar tirai.

Ketika Tuhan Yesus mati di salib, tirai dalam bait suci terbelah dua dari atas ke bawah. Menurut kitab Ibrani tubuh Yesus adalah wujud dari tirai itu. Jadi, kini sekatan di antara ruang kudus dan ruang maha kudus telah terhapus. Sebetulnya Allah memang tidak bermaksud bersemayam selamanya di dalam ruang maha kudus, Dia ingin memperluas kehadiran-Nya ke dalam ruang kudus. Namun Dia harus menantikan satu hal, yaitu tergenapnya pekerjaan salib. Hanya saliblah yang mampu membelah tirai penyekat itu, sehingga kemuliaan dari ruang maha kudus bisa meluas ke ruang kudus, dan dapat dilihat serta dipahami secara jelas di ruang kudus.

Kini Allah di dalam Kristus hadir dan bergerak di dalam roh kita, namun jiwa kita seringkali tidak dapat melihat dan memahami dengan jelas perkara-perkara ilahi yang sedang terjadi dalam roh kita. Paling-paling hanya dapat merasakannya secara samar-samar. Ini menunjukkan bahwa masih ada tirai penyekat antara roh dan jiwa kita. Jika pekerjaan salib tergenap dalam diri kita, maka tirai penyekat itu akan terbelah, sehingga kemuliaan hadirat Allah akan meluas ke dalam jiwa kita. Dengan demikian kita bisa merasakan dan melihat dengan jelas kehadiran dan pergerakan Allah, karena tirainya telah terbelah. Kita tidak lagi samar-samar, meraba-raba, atau mengira-ngira pergerakan Allah dalam roh kita. Dengan demikian kita bisa mengikuti pergerakan-Nya dengan tepat dan akurat. Amin!

Doa: O Tuhan Yesus, hanya salib yang mampu membelah tirai penyekat antara jiwa dan roh kami, karena itu kami minta agar Engkau menggarapkan dan menggenapkan salib dalam diri kami ya Tuhan, supaya kemuliaan-Mu terpancar dari roh kami. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*