Jiwa Dilarang Makan!

Kejadian 2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

16-17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Ditinjau dari jenisnya, ada tiga jenis pohon dalam taman Eden sebagai makanan manusia. Pertama, pohon buah-buahan – ini pasti untuk makanan tubuh; kedua, pohon hayat – ini pasti untuk makanan roh, karena roh adalah organ untuk menampung hayat Allah; dan ketiga, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat – dari namanya (pengetahuan) dan kemungkinannya, ini adalah untuk makanan jiwa. Namun, Allah memberikan perintah, yaitu semua pohon dalam taman boleh dimakan buahnya dengan bebas, kecuali pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Artinya tubuh boleh makan pohon buah-buahan dengan bebas, dan roh boleh makan pohon hayat dengan bebas, tapi jiwa dilarang makan pohon pengetahuan!

Allah melarang manusia untuk memberi makan jiwanya, lalu siapa yang menghendaki manusia memberi makan jiwanya? Iblis! Karena itu, pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat adalah representasi dari Iblis. Mengapa Allah melarang manusia memberi makan jiwanya? Karena Allah telah menetapkan agar roh menjadi sumber kehidupan jiwa. Jadi jiwa harus mendapat suplai makanan dari roh. Jiwa tidak boleh makan sendiri agar memiliki kehidupan sendiri. Jiwa harus menerima suplai kehidupan dari roh. Jadi rencana semula Allah adalah agar manusia mengambil buah dari pohon hayat untuk memberi makan rohnya, dan jiwa mendapat suplai hayat dari roh. Itulah sebabnya manusia dilarang makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, agar jiwa tetap mendapat suplai hayat dari roh, sehingga jiwa tidak berdiri sendiri. Jiwa harus tetap mengikuti roh dan bergantung kepada roh.

Doa: O Tuhan Yesus, Engkaulah hayat kami, makanan roh kami. Kami mau makan Engkau sebagai hayat, sehingga roh kami dikenyangkan dan jiwa kami pun dikenyangkan karena mendapat suplai hayat dari roh. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*