KAPAN PEKERJAAN ROHANI HARUS BERHENTI

Galatia 3:3 … Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Setiap pekerja Tuhan harus mengetahui bahwa pekerjaan-pekeraan yang pada mulanya rohani belum tentu berkelanjutan rohani. Banyak pekeraan yang awalnya berasal dari Roh Kudus, tapi kemudian Roh Kudus sendiri sudah tidak memerlukan pekerjaan tersebut dan telah meninggalkannya. Namun kita tetap mengerjakannya, karena kita menganggap pekerjaan yang diprakarsai Roh Kudus selamanya rohani. Bila Allah sudah tidak memerlukan suatu pekerjaan, Dia akan meninggalkan pekerjaan itu, tapi seringkali kita masih terus melanjutkannya. Akhirnya kita akan mengupayakannya dengan kekuatan jiwa atau daging kita sendiri. Inilah yang menyebabkan ada banyak pekerjaan rohani berubah menjadi pekerjaan daging.

Kita harus dengan waspada mengikuti arus Roh Kudus, dan hanya bekerja di tempat di mana terdapat arus kuasa Roh Kudus itu. Kita wajib mengamati tempat di mana terdapat arus Roh Kudus dan dengan setia mengikuti arus itu. Jika kita tidak lagi merasakan urapan Allah ketika mengerjakan suatu pekerjaan, artinya kita sudah keluar dari arus Roh Kudus sehingga kita merasa berat dan macet dalam melakukan pekerjaan itu. Dalam melakukan pekerjaan rohani, kita harus selalu memperhatikan perasaan-perasaan yang muncul dalam roh kita, sehingga dengan cepat bisa mengetahui ketika sudah keluar dari arus Roh Kudus, yang artinya kita harus segera menghentikan pekerjaan itu, karena arus Roh Kudus sudah tidak ada di sana.

Tak peduli betapa hebat permulaannya, jika pekerjaan itu sudah menekan hayat roh, sehingga terasa berat dan macet, maka itu harus segera dihentikan. Tidak sedikit hamba Tuhan yang awalnya menerima kuasa Roh lalu memulai suatu pekerjaan, dan Allah bekerja secara besar-besaran dalam pekerjaan itu sehingga banyak orang yang diselamatkan dan dirawat. Namun karena harus melakukan usaha “pemeliharaan” dari pekerjaan tersebut, akhirnya pekerjaan itu “disistemkan” atau “diorganisasikan”. Sejak saat itu ia tidak dapat mengikuti Roh Kudus dengan leluasa lagi karena telah terkungkung dalam sistem dan organisasi tersebut. Itulah yang membuat hayat rohaninya merosot. Namun pekerjaan yang telah “terorganisir” dengan baik itu tetap berlangsung dengan subur. Dan karena hayat rohaninya terus merosot, sementara pelayanannya terus berkembang, akhirnya ia jatuh dalam dosa, dan pelayanannya pun hancur. Itulah kisah kegagalan banyak pekerja Tuhan.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk dapat mengikuti arus Roh Kudus dan hanya bekerja di mana arus itu ada. Kami tidak ingin memulai pelayanan kami dengan roh tapi mengakhirinya dengan daging. belaskasihani kami ya Tuhan, amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*