KEJATUHAN KARENA PIKIRAN

Kejadian 3:1, “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?

Godaan Iblis diawali dengan sebuah pertanyaan. Bila diperhatikan, pertanyaan Iblis penuh dengan kekeliruan. Namun ini disengaja, agar Hawa terpancing untuk mengoreksi kekeliruannya, dan dengan demikian, pikirannya menjadi lebih aktif. Ia terperangkap dalam jebakan Iblis, sehingga terlibat dalam dialog yang semakin mendalam dengan Iblis untuk menambahi, mengurangi, dan pada akhirnya memutar balikkan Firman Allah, membuat manusia salah mengerti tentang Allah.

Kejadian 3:4-6, “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya ….

Pengenalan akan Allah dalam pikiran Hawa disesatkan, larangan Allah pun disesatkan, karena itu pandangannya tentang pohon yang dilarang itu pun mengalami perubahan. Tadinya buah pohon itu sama sekali tidak menarik bagi Hawa, karena dilarang Allah untuk dimakan. Namun setelah disesatkan dalam pikirannya ia melihat buah pohon itu kelihatannya sedap, baik untuk dimakan, dan bermanfaat karena memberi pengertian. Maka dimakanlah buah itu. Iblis mendapatkan tekad manusia melalui pikiran.

Begitulah cara Iblis menggoda kita. Ia akan memancing pikiran kita untuk aktif berdiri sendiri, lepas dari roh dan melancangi roh. Setelah terpancing, maka kita akan terlibat dalam dialog yang lebih mendalam dengan Iblis. Ia akan mulai menambahi, mengurangi, dan pada akhirnya memutarbalikkan Firman, sehingga menyesatkan kita dalam pikiran. Setelah disesatkan dalam pikiran, maka pandangan kita terhadap Allah dan larangan Allah akan mengalami perubahan. Kita jadi salah mengerti tentang Allah, dan apa yang dilarang Allah malah menjadi menarik untuk dilanggar. Kalau sudah begitu, maka tekad kita akan mengambil keputusan untuk melanggar apa yang dilarang Allah. Maka terjatuhlah kita ke dalam dosa. Iblis mendapatkan tekad kita melalui pikiran.

Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk tidak terpancing berdialog dengan Iblis, sehingga disesatkan dalam pikiran. Biarlah kami tetap memercayai Firman-Mu yang murni, bukan Firman yang telah ditambahi, dikurangi, atau disesatkan. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*