KEJERNIHAN PIKIRAN

I Samuel 2:1-2 Lalu berdoalah Hana, katanya: “Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.

Pikiran yang telah diperbarui tentu sangat bersih dan terang. Juga akan sangat bening dan jernih. Kadang-kadang kita tidak bisa membicarakan hal-hal rohani kepada orang tertentu karena pikiran mereka sangat kacau dan campur aduk, tidak bening dan jernih. Orang yang pikirannya tidak bening dan jernih tidak bisa melihat jelas kepala atau ekor dari suatu perkara. Baginya, 8 tidak begitu berbeda dengan 9, dan 9 tidak begitu berbeda dengan 10. Dapatkah orang seperti itu berdoa? Jika pikiran kita kacau dan campur aduk, kita pasti tidak dapat berdoa dengan tepat.

Bacalah contoh-contoh doa dalam Alkitab. Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan perkataan-perkataan yang kacau. Doa Hana adalah contoh yang baik. Hana bukanlah orang yang berpendidikan tinggi karena saat itu tidak ada sekoleh putri di Israel. Namun, bila kita membaca seluruh isi doaya, kita akan dapat merasakan bahwa ia bukan hanya memiliki roh yang jernih, tapi juga pikiran yang jelas. Pikirannya seperti jendela kaca yang bersih dan jernih sehingga Roh Kudus dapat menembuskan kata-kata doa itu melalui rohnya.

Doa yang kacau adalah hasil dari pikiran yang kacau. Memang karena belas kasihan-Nya, Allah juga bisa menjawab doa-doa yang kacau. Namun kita tidak seharusnya puas dengan doa yang kacau karena berpikir bahwa Allah akan selalu mendengar doa apa pun. Orang-orang yang telah berpengalaman dalam doa tahu bahwa seringkali ketika datang ke hadapan Allah untuk berdoa, keadaannya seperti sedang menangani hubungan diplomatik atau membela suatu perkara di pengadilan. Karena itu untuk menjadi seorang pendoa, kita memerlukan pikiran yang diperbarui juga jernih. Pembaruan pikiran adalah pekerjaan Roh Kudus melalui Firman, tetapi memiliki pikiran yang jernih dan jelas adalah tanggung jawab kita untuk melatihnya.

Doa: O Tuhan Yesus, kami ingin melatih pikiran kami agar menjadi jernih dan jelas, tidak kacau dan campur aduk, sehingga kami bisa berdoa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*