Efesus 4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Pengetahuan yang luas, pekerjaan yang sibuk, kegairahan emosi, dan keuletan tekad tidak cukup untuk menggantikan kepekaan hati nurani. Jika kita hanya menuntut kemajuan pikiran dan emosi, namun tidak memperhatikan suara hati nurani, itu berarti perjalanan rohani kita mundur ke belakang.
Kepekaan hati nurani bisa bertambah atau berkurang. Jika kita memberinya kesempatan untuk berfungsi, jendela itu akan semakin bening dan terang, artinya kepekaannya bertambah. Jika kita tidak menggubris tegurannya, ia akan terus berbicara berulang-ulang, namun jika kita terus tidak menggubrisnya, suaranya akan semakin rendah dan akhirnya bungkam sama sekali. Itu artinya kepekaannya semakin berkurang dan akhirnya bisa menjadi tumpul.
Hati nurani yang tumpul akan melukai hayat rohani kita. Jika hayat rohani terus-menerus terluka, kita akan terjerumus kembali ke dalam posisi karnal (daging). Perasaan benci dosa yang dulu kita miliki akan lenyap, dan kerinduan kita untuk menjadi orang Kristen pemenang pun tidak ada lagi. Itu menunjukkan betapa pentingnya kita mendengarkan suara hati nurani dan mematuhinya agar kepekaannya bertambah, bukan malah berkurang, apalagi menjadi tumpul.
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk menyadari betapa pentingnya kami mendengarkan suara hati nurani dan mematuhinya, agar hayat rohani kami tidak terluka ya Tuhan. Jika selama ini hayat rohani kami telah terluka, sembuhkanlah kami, pulihkanlah kami ya Tuhan. Amin!