Kisah Para Rasul 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Seratus dua puluh orang menantikan pencurahan Roh Kudus di loteng Yerusalem, dan mereka dipenuhi dengan Roh Kudus, lalu mereka mula berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Walaupun tidak ada istilah bahasa roh di situ, namun banyak orang mengatakan bahwa mereka berkata-kata dalam bahasa roh. Kalaupun kita menamakannya bahasa roh, tapi kita harus jelas bahwa ini tidak sama dengan bahasa roh yang disinggung dalam I Korintus 14, karena bahasa roh di sana tidak seorang pun yang dapat mengerti bahasanya, termasuk orang yang mengatakannya (ayat 2). Tapi bahasa roh di sini adalah bahasa yang dapat dimengerti bahasanya (Kisah 2:5-11).
Saya tidak ingin terjebak dalam perdebatan tentang bahasa roh, itu sebabnya mari kita lihat saja apa yang sesungguhnya dikatakan Alkitab mengenai hal ini. Dari apa yang Alkitab katakan, kita bisa menyimpulkan bahwa bahasa lain di sini adalah perkataan yang diberikan atau diajarkan oleh Roh Kudus kepada mereka untuk mengatakannya. Mengapa disebut bahasa lain? Karena ini bukanlah perkataan yang didapat dari pemikiran manusia secara alamiah, jadi bahasanya lain atau berbeda.
Ini sama dengan apa yang dikatakan oleh rasul Paulus dalam I Korintus 2:13, yang telah kita persekutukan kemarin. Ini adalah bahasa yang diajarkan oleh Roh Kudus dalam roh kita untuk menjelaskan perkara-perkara Allah. Peristiwa pencurahan Roh adalah perkara Allah yang luar biasa, yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata manusia yang alamiah. Itu sebabnya ketika mereka berkata-kata dengan bahasa-bahasa lain itu, semua orang yang mendengarnya memahami bahwa mereka sedang berkata-kata tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (Kisah 2:11).
Perhatikanlah bahwa mereka bisa berbicara dengan kata-kata yang diberikan atau diajarkan oleh Roh Kudus dalam roh mereka setelah mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Ini menjelaskan satu prinsip: jika ingin dipakai Tuhan untuk menjelaskan hal-hal rohani, kita harus dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus. Kepenuhan Roh Kudus memiliki dua aspek, yaitu aspek hayat dan aspek kuasa. Kepenuhan aspek hayat akan membuat kita menerima dan mengalami perkara-perkara Allah. Dipenuhi dengan Roh Kudus aspek kuasa akan memampukan kita untuk menjelaskan perkara-perkara Allah kepada orang lain, bukan dengan fasih bicara alamiah, tapi dengan fasih bicara yang diajarkan oleh Roh Kudus dalam roh kita.
Doa: Tuhan Yesus, penuhilah kami dengan kuasa Roh Kudus, agar kami dapat menjelaskan hal-hal rohani kepada orang lain. Amin!