Ibrani 8:6, “Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.“
Sementara Imam Besar yang di dunia ini melakukan pelayanannya berdasarkan Perjanjian Lama, Kristus dalam pelayanan sorgawi-Nya sebagai Pengantara (Imam Besar), adalah Pelaksana dari perjanjian yang baru (wasiat yang baru), yang Dia wariskan kepada kita melalui kematian-Nya. Perjanjian yang baru ini adalah perjanjian yang lebih baik daripada Perjanjian yang lama.
Perjanjian yang lebih baik ini bukan hanya dibuat berdasarkan janji yang lebih baik dari suatu hukum yang lebih baik – hukum hayat batini (8:10-12), tetapi juga telah dirampungkan dengan persembahan-persembahan Kristus yang lebih baik (9:23), yang merampungkan suatu penebusan yang kekal bagi kita (9:12), dan dengan darah Kristus yang lebih baik, yang menyucikan hati nurani kita (9:14). Bahkan lebih dari itu, Imam Besar dari perjanjian yang lebih baik ini, Putra kekal dari Allah yang hidup ini, melayani dengan suatu pelayanan yang jauh lebih agung (ay. 6) dan di dalam kemah yang lebih besar dan lebih sempurna (9:11).
Mengapa perjanjian yang lama harus dialihkan kepada perjanjian yang baru? Karena perjanjian yang lama masih banyak cacat dan kekurangan.
9:12-15 berkata:
“dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”
Doa: O Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau adalah Imam Besar dari perjanjian yang baru, yang didasarkan pada karya penebusan-Mu. Kami bersyukur karena kami mewarisi perjanjian baru yang lebih baik, lebih mulia, dan kekal. Amin!