Yohanes 5:39-40, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.“
Firman adalah sarana untuk menyampaikan Kristus kepada kita. Tanpa Kristus sebagai isi firman, firman itu kosong bagi kita. Semua perkataan dalam Alkitab adalah sarana untuk menyampaikan Kristus ke dalam kita. Realitas firman Allah adalah Kristus sebagai Roh. Firman tidak boleh dipisahkan dari Kristus. Firman adalah ekspresi Kristus.
Setiap kali kita datang untuk berkontak dengan firman, kita harus melihat bahwa firman adalah ekspresi Kristus, dan kita perlu berkontak dengan Kristus dalam roh sebagai realitas firman, kemudian kita akan memiliki realitas firman yang adalah Kristus sendiri. Dengan demikian firman tidak terpisah dari Kristus.
Ini tidak bisa terjadi jika kita berkontak dengan firman hanya memakai jiwa kita. Semakin memakai pikiran untuk membaca firman, kita akan semakin memisahkan firman dari Kristus, sehingga kita tidak menerima hayat dan unsur Kristus tidak bertambah di dalam kita.
Ketika membaca firman, kita akan dengan spontan memahami sesuatu dengan pikiran, tetapi kemudian kita harus mengalihkan apa yang telah kita pahami tersebut ke dalam roh melalui doa, dengan menerima Kristus sebagai realitas atau penggenapan firman.
Apa yang disampaikan firman haruslah Kristus, karena firman mempersaksikan Kristus. Jika firman memberikan perintah untuk taat, realitas perintah ini adalah Kristus sendiri. Realitas ketaatan adalah Kristus. Sekalipun jika kita mampu taat dengan usaha sendiri, itu tidak berarti apa-apa di mata Allah. Apa yang Allah nilai adalah Kristus sendiri. Ketaatan kita haruslah Kristus. Di hadapan Allah, kesalehan dan kebenaran kita hanyalah kain kotor yang tidak berarti. Kebenaran yang terhitung hanyalah Kristus!
Yesaya 64:6, “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.“
Doa: O Tuhan Yesus, kami menerima Engkau sebagai realitas setiap firman yang kami baca. Engkaulah realitas kebenaran kami, ketaatan kami, kasih kami, Engkaulah segalanya!