Seringkali Tuhan menempatkan kita di dalam situasi yang tak berpengharapan seperti Yehezkiel (Yehezkiel 37:1-10). Kita ditempatkan dalam keadaan yang sangat buruk sehingga kita merasa tidak ada harapan lagi untuk mengubahnya. Tapi Tuhan mengajar Yehezkiel untuk bernubuat menggunakan kuasa perkataan untuk mengubah keadaan buruk tersebut. Seperti Tuhan memberikan kuasa dalam perkataan Yehezkiel, demikian pula Tuhan memberikan kuasa perkataan orang percaya yang berkuasa mengubah situasi buruk yang dihadapinya.

“Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang” (ayat 1).
Dan setelah kita lebih memahami situasinya, kita benar-benar menyadari bahwa ini situasinya sangat mustahil untuk diubahkan, tulang-tulangnya ‘amat banyak’ dan ‘amat kering’ (ayat 2)
“Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering”
Tetapi tujuan Tuhan membawa kita ke dalam situasi itu adalah supaya kita mengubahkan situasi tersebut. Itulah sebabnya Dia bertanya, (ayat 3a)
Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?”
Tetapi karena situasinya begitu mustahil, walaupun kita tahu Tuhan memberi tugas dan wewenang untuk mengubahkan situasi tersebut kepada kita, kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Jadi kita cenderung menyerahkan tugas itu kembali kepada Tuhan, itu sebabnya kita mengatakan, (ayat 3b)
Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!”
Tuhan mau mengubahkan situasi tersebut dan Dia punya kemampuannya, tapi Dia butuh orang. Di sisi lain, kita pun ingin mengubahkan situasi tersebut, tapi kita tidak punya kemampuannya. Seringkali itulah yang terjadi, kita dan Tuhan sama-sama punya kerinduan untuk mengubahkan satu situasi, tapi apa yang dibutuhkan Tuhan ada pada kita, dan apa yang kita butuhkan ada pada Tuhan.
Itu sebabnya kita harus berkolaborasi dengan Tuhan untuk mengubahkannya, dan Tuhan memberikan ‘jurusnya’ kepada kita untuk mengubahkan situasi tak berpengharapan. Jurusnya adalah: bernubuatlah! (ayat 4-6).
Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
Tuhan hanya memberikan satu jurus untuk Yehezkiel mengubah lembah tulang-belulang menjadi kamp tentara Allah yang besar. Demikianlah Tuhan juga hanya memberikan satu jurus kepada kita untuk mengubahkan situasi yang tak berpengharapan menjadi kehidupan. Dan saat Yehezkiel benar-benar bernubuat maka sesuatu segera terjadi (ayat 7-8)
Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
Jika anda sedang ada dalam situasi seperti Yehezkiel dan sudah berusaha melakukan segala hal tapi situasinya tidak berubah, anda perlu belajar jurus yang diajarkan Tuhan kepada Yehezkiel: Bernubuatlah! Anda tidak perlu menunggu sampai semua orang mengakui bahwa anda adalah nabi untuk bernubuat, karena bahan material satu-satunya yang dibutuhkan untuk bernubuat adalah: Firman Tuhan!
Jika anda telah menerima Firman Tuhan, anda punya bahan material yang dibutuhkan untuk bernubuat dan anda berhak bernubuat. Bahkan kalau pun anda seorang nabi, anda tidak berhak bernubuat jika anda tidak menerima Firman dari Tuhan (Yeremia 14:14)
Jawab TUHAN kepadaku: “Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku! Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri.
Jadi jika anda merasa menerima Firman Tuhan, janji Tuhan, anda berhak bernubuat karena anda punya bahan material untuk bernubuat. Tuhan memberikan Firman-Nya kepada Yehezkiel dan saat dia bernubuat, tulang-tulang itu segera bereaksi seperti yang dinubuatkannya.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat anda bernubuat:
1. Bernubuatlah berdasarkan Firman Tuhan yang Anda terima.
2. Bernubuatlah kepada situasinya. Anda seperti mencipta ulang situasi tersebut dengan Firman-Nya. Sama seperti Tuhan menciptakan bumi dan segala isinya dengan Firman-Nya, seperti itulah anda melakukannya. Anda tahu apa yang Tuhan inginkan tentang situasi tersebut, ciptakanlah situasi tersebut seperti yang Tuhan Firmankan.
Jadi bernubuatlah kepada situasinya, bukan merengek-rengek untuk Tuhan bekerja dan menolong. Saat Tuhan memberikan Firman-Nya artinya Tuhan memberikan tugas itu kepada anda. Saat anda bernubuat dengan iman yang teguh, anda akan melihat sesuatu terjadi seperti yang Tuhan Firmankan.
3. Bernubuatlah sampai situasinya menjadi seperti yang Tuhan Firmankan. Jangan berhenti bernubuat hanya karena sesuatu telah terjadi. Jika perubahan yang terjadi belum seperti yang Tuhan Firmankan, teruslah bernubuat! Saat pertama kali Yehezkiel bernubuat perubahan benar-benar terjadi, tulang-tulang itu bergerak dan menyatu, urat-urat ada dan daging tumbuh, lalu kulit menutupinya. Tetapi sehebat apa pun perubahannya mereka tetap mayat karena mereka belum bernafas.
Jadi Yehezkiel bernubuat lagi kepada nafas hidup agar masuk ke dalam mereka seperti yang Tuhan Firmankan, dan nafas hidup benar-benar masuk ke dalam mereka dan mereka hidup kembali menjadi barisan tentara Allah yang besar (ayat 9-10).
Bernubuatlah dengan tekun, sampai situasinya berubah seperti yang Tuhan Firmankan. Jangan berhenti bernubuat sebelum semua berubah seperti Firman yang anda terima. Karena apa pun yang terjadi, pada akhirnya Firman Tuhanlah yang harus terjadi. Ada kuasa perkataan orang percaya yang berkuasa mengubah situasi buruk. Jadi jangan diam, bernubuatlah!
Baca juga: Apa yang Saya Doakan Tidak Sia-sia dan Tuhan Jawab.