MAKAN ANAK LEMBU TAMBUN
DI DALAM RUMAH BAPA

Lukas 15:22-23, “Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.

Dalam Lukas 15, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang bapa yang mengasihi anaknya yang terhilang. Setelah anak itu kembali, sang bapa mengenakan jubah yang terbaik kepadanya, memasangkan cincin di tangannya, dan sepatu di kakinya.

Sebelum dipakaikan jubah, anak itu adalah seorang pengemis dan tidak layak masuk ke rumah bapa. Setelah mengenakan jubah, ia layak masuk ke rumah bapa, hanya ia masih lapar. Itu sebabnya bapa menyuruh hamba-hambanya untuk menyembelih lembu tambun, kemudian mereka berpesta makan lembu tambun di dalam rumah bapa.

Jubah adalah lambang Kristus sebagai pakaian kebenaran kita, agar kita dapat dibenarkan di hadapan Allah (Flp.3:9). Anak lembu tambun yang disembelih melambangkan Kristus yang kaya yang dibunuh di kayu salib untuk kenikmatan orang beriman. Banyak orang Kristen mengakui fakta bahwa Kristus adalah kebenaran mereka, namun mengabaikan makan Kristus untuk kenikmatan batiniah mereka.

Penggenapan kehendak Allah tergantung pada makan Kristus. Jika setelah dipakaikan jubah, anak itu disuruh melakukan sesuatu untuk menyenangkan bapanya, ia tidak akan memiliki kekuatan. Namun setelah makan anak lembu tambun dan kenyang, maka ia bisa melakukan apa pun yang dikehendaki bapanya. Perbuatan kita bukan hanya sesuatu yang berasal dari kebenaran, melainkan berasal dari makan. Setelah dibawa ke meja untuk makan Kristus sebagai pesta kita, kita akan menjadi aktif untuk menunggu perintah Bapa. Kita akan memiliki kekuatan, tenaga, dan suplai hayat untuk melaksanakan kehendak Bapa.

Penebusan dan pembenaran adalah agar kita bisa makan dan menikmati Kristus sebagai segala sesuatu kita. Kita mungkin telah diselamatkan melalui penebusan Tuhan, tetapi berapa banyak yang telah berpesta makan dan menikmati Tuhan? Apakah kita hanya mengenakan Kristus sebagai jubah kebenaran di luar rumah Bapa? Atau berpesta makan Kristus dengan segala kekayaan-Nya di dalam rumah Bapa? Kita harus menjadi orang Kristen yang berpesta makan Kristus setiap hari agar memiliki kekuatan untuk melakukan kehendak Bapa.

Doa: O Tuhan Yesus, Kami ingin mengenakan Engkau sebagai jubah kebenaran kami, dan juga berpesta makan dan menikmati Engkau sebagai segala sesuatu kami, agar kami memiliki kekuatan untuk melakukan seluruh kehendak Bapa. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*