MAKAN POHON HAYAT

Kejadian 2:16-17, “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

Yohanes 6:57b, “demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

Setelah menciptakan manusia, Allah menyajikan diri-Nya sebagai pohon hayat untuk dimakan manusia. Satu-satunya hal yang dikehendaki Allah untuk dilakukan manusia adalah makan Dia sebagai pohon hayat. Allah ingin manusia menerima Dia sebagai hayat dan suplai hayat.

Tanpa makan seseorang tidak bisa hidup. Kita mungkin memiliki hayat, namun hayat kita tidak dapat bertahan tanpa makan. Secara jasmani, kita makan tiga kali sehari untuk suplai hayat kita. Kita hidup, kita ada, karena makan. Dengan menyajikan diri-Nya sebagai pohon hayat, Allah ingin agar manusia belajar hidup bersandar kepada Allah dengan menerima Dia sebagai suplai sehari-hari untuk seluruh hidupnya.

Allah tidak memerintahkan manusia melakukan apa pun kecuali makan. Manusia harus memerhatikan makannya. Jika manusia makan dengan tepat, ia akan tepat. Jika manusia makan dengan salah, ia akan salah. Jika kita makan sesuatu dari hayat, kita akan memiliki hayat. Jika kita makan sesuatu dari kematian, kita akan memiliki kematian.

Kehidupan orang Kristen bukan hanya soal melakukan atau bekerja, tetapi masalah mengambil bagian atas Allah sebagai pohon hayat. Dalam Yohanes 6, Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai roti hayat (ayat 35), dan Ia berkata dalam ayat 57b: “Siapa yang memakan Aku akan hidup oleh Aku.”

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah roti hayat. Kami ingin makan Engkau setiap hari supaya kami hidup oleh Engkau. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*