MAKANAN ROHANI

I Petrus 2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.

I Korintus 3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.

Hal pertama dan terutama untuk pertumbuhan rohani adalah makanan rohani. Kita harus memberikan makanan yang tepat pada waktu yang tepat. Seorang bayi tidak akan diberikan “daging empal” oleh ibunya. Itu sebabnya Paulus hanya memberikan susu, dan bukan makanan keras kepada jemaat di Korintus, karena mereka masih bayi rohani. Belum bisa mengunyah makanan keras. Makanan yang tepat untuk bayi rohani adalah susu, tapi susu yang murni dan yang rohani. Susu di sini adalah firman Allah.

Agar bertumbuh, seorang bayi rohani harus diberikan firman Allah yang murni dan yang rohani sebagai makanannya. Firman yang murni artinya murni dari Alkitab, bukan hasil pemikiran dan penafsiran manusia; hanya membicarakan Alkitab dan bukan yang lain, tidak berpusat pada pengalaman si pembicara, tapi murni membicarakan kebenaran Alkitab.

Bagaimana kita tahu bahwa yang kita terima adalah firman yang murni dari Alkitab? Semakin kita menerimanya, kita akan semakin memahami Alkitab secara utuh, semakin tertarik kepada Alkitab, semakin terkagum-kagum akan keajaiban Alkitab, semakin yakin bahwa Alkitab ditulis oleh inspirasi Roh Kudus, dan semakin terkagum-kagum akan Tuhan dan firman-Nya. Jika Anda terus merasa bingung dengan Alkitab, masih merasa banyak yang bertentangan dalam Alkitab, atau semakin terkagum-kagum kepada pembicaranya (bukan kepada Tuhan), itu menunjukkan bahwa Anda belum menerima firman yang murni dari Alkitab.

Di samping harus murni dari Alkitab, Firman yang kita terima juga harus rohani. Rohani artinya bersumber dari roh. Firman seperti itu akan menerangi dan menyingkapkan diri kita dari sudut pandang Allah. Ketika menerimanya kita akan merasa diterangi, dikuatkan, dan dikenyangkan dalam roh.

Setelah bertumbuh lebih matang, maka kita memerlukan makanan keras. Makanan keras bukanlah khotbah yang menggunakan kata-kata pedas untuk menegur jemaat. Makanan keras berbicara tentang makanan yang perlu dikunyah lebih banyak sebelum ditelan (susu bisa langsung ditelan). Ini adalah wahyu ilahi yang lebih dalam, yang hanya dapat diterima oleh orang-orang yang intuisi rohnya telah terlatih, yang perlu dikunyah lebih banyak sebelum bisa ditelan dan dicerna.

Doa: O Tuhan Yesus, berikanlah firman yang murni dan yang rohani atau wahyu ilahi yang lebih dalam. Berikanlah kami makanan yang tepat agar kami bertumbuh secara tepat. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*