Roma 7:21-23, “Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku.“
Seperti telah kita ketahui, setelah kita dilahirkan kembali, ada peperangan dalam batin kita antara hayat rohani yang ingin hidup dalam kebenaran, dengan daging yang ingin hidup dalam dosa. Apakah makna peperangan ini? Peperangan ini merupakan salah satu cara Roh Kudus untuk mengajar kita.
Melalui peperangan ini Roh Kudus memiliki kesempatan untuk mewahyukan betapa bobroknya manusia lama kita dan betapa Kristus telah menanggulangi manusia lama kita di atas salib. Dengan demikian kita akan mengenal anugerah pelepasan dosa dan menerimanya, sehingga kita tidak lagi jatuh bangun berperang melawan dosa, karena masalah dosa telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus di atas salib. Kita jadi berfokus pada peperangan melawan ego dan menyalibkan ego.
Melalui peperangan ini juga Roh Kudus dapat mengajar kita bahwa segala kebenaran yang hanya tersimpan dalam pikiran tidak terlalu berfaedah. Karena kita hanya tahu kebenaran dalam pikiran tapi gagal menaklukkan daging. Pada akhirnya kita akan rindu untuk mengalami kebenaran-kebenaran yang selama ini kita ketahui. Kita akan mengejar itu menjadi pengalaman hidup kita. Misalnya kebenaran tentang bebas dari dosa. Inilah makna dari peperangan daging dengan hayat rohani setelah kita dilahirkan kembali.
Doa: Tuhan Yesus, ajar kami lebih mengenal dan mengalami Engkau lewat peperangan dalam batin kami. Semakin kami mengalami peperangan batin semakin kami mengenal dan mengalami Engkau ya Tuhan. Amin!