1 Korintus 2:14, “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.“
Istilah manusia duniawi dalam ayat ini, dalam bahasa inggrisnya diterjemahkan dengan istilah natural man, yang artinya adalah manusia alamiah. Manusia alamiah adalah orang yang dipimpin oleh jiwanya, yaitu pikiran, emosi, dan tekadnya. Ia tidak menghiraukan rohnya, tidak menggunakan rohnya, dan bahkan seperti tidak memiliki roh yang telah dilahirkan kembali.
Manusia alamiah tidak dapat memahami hal-hal yang rohani, karena hal-hal rohani tidak dapat dipahami oleh pikiran alamiah, melainkan oleh roh. Manusia alamiah juga tidak dapat membedakan antara pewahyuan dari Roh dan ide dari pikiran, antara kebenaran dari Allah dan ajaran dari manusia. Sepanjang itu sesuai dengan pertimbangan pikiran dan keinginannya, serta menjamah emosinya, maka itu dianggap sebagai sebuah kebenaran yang berasal dari Tuhan, bahkan kalau pun itu tidak sesuai dengan Alkitab, tetap dipertahankan sebagai kebenaran dengan pelbagai alasan dan pembelaan. Mereka berpikir bahwa mereka sedang mempertahankan kebenaran Allah, padahal sebetulnya, mereka sedang mempertahankan kebenaran diri sendiri.
Manusia rohani yang hidup berdasarkan roh kelahiran kembalinya, akan dapat merasakan di dalam rohnya, apakah yang ia terima itu kebenaran atau bukan, berasal dari Allah atau dari manusia.
Manusia jiwani juga tidak dapat memahami dan menikmati makan, minum, dan menghirup Tuhan, karena ini hanya bisa dilakukan dalam roh. Pertumbuhan rohani bagi mereka bukanlah bertambahnya unsur-unsur Allah dalam diri mereka, melainkan hanya berupa perbaikan alamiah, mungkin bertambahnya disiplin rohani, pelayanan atau karunia-karunia, tapi bukan unsur-unsur Allah. Itu sebabnya semakin mereka “merasa bertumbuh” semakin mereka menjadi sombong, egois, dan suka menghakimi orang lain. Itulah yang terjadi di Korintus.
Mari menjadi manusia rohani, yang tidak hidup dan dipimpin oleh hayat alamiah, melainkan hidup dan dipimpin oleh Roh. Dengan menyangkali pikiran, emosi, dan tekad, serta memerhatikan dan menaati perasaan yang muncul dari dalam roh, kita sedang hidup dipimpin oleh Roh Allah, karena Roh Allah ada di dalam roh kita.
Doa: Tuhan Yesus, kami tidak ingin hidup secara alamiah, kami ingin menjadi manusia rohani yang hidup dan dipimpin oleh Roh. Tolong kami untuk selalu memerhatikan dan menaati perasaan batin yang muncul dari dalam roh kami. Amin!