I Korintus 2:15-16 Tetapi manusia rohani menilai (melihat jelas) segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai (dilihat jelas) oleh orang lain. Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Mengapa manusia rohani dapat melihat dan menilai segala sesuatu dengan jelas? Karena pengetahuan atau penilaiannya berasal dari wahyu Roh Kudus dalam intuisinya. Mengapa orang lain sulit menilai atau melihat dia dengan jelas? Karena manusia rohani bergerak secara intuitif, sehingga orang-orang jiwani tidak akan dapat melihat dengan jelas atau menilai dengan tepat apa yang dipikirkan dan dikerjakan olehnya.
Dalam ayat 16, rasul bertanya, “Siapakah yang dapat mengetahui pikiran Tuhan sehingga dapat menasehati Dia?” Tidak ada satu pun orang yang hidup secara jiwani dapat mengetahui pikiran Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan berpikir dan bergerak secara intuitif. Manusia yang hidup menurut intuisi rohnya memiliki cara hidup yang sama dengan Tuhan, karena itu pikiran mereka juga sulit ditebak secara jiwani.
Lalu rasul mengatakan, “tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” Manusia rohani bukan hanya mengetahui, tetapi juga memiliki pikiran Kristus. Itu sebabnya manusia rohani dapat mengetahui pikiran Tuhan, namun manusia jiwani tidak dapat mengetahuinya. Manusia jiwani juga tidak dapat mengetahui pikiran manusia rohani, sehingga tidak dapat menilainya.
Apakah seorang manusia dapat mengenal Tuhan atau tidak, ditentukan oleh ada atau tidak adanya roh. Manusia jiwani (yang belum dilahirkan kembali) tidak dapat mengenal Allah dan pikiran-Nya karena tidak memiliki roh. Sementara manusia jiwani yang telah dilahirkan kembali juga bisa tidak mengenal Allah dan pikiran-Nya jika mereka tidak hidup menurut roh kelahiran kembalinya. Jika mereka terus dipimpin oleh jiwanya, hidup secara jiwani dengan pikirannya, dan bukan secara intuitif dengan rohnya, mereka pun tidak dapat mengenal Allah dengan benar seperti orang jiwani yang belum dilahirkan kembali.
Doa: O Tuhan Yesus, tolong kami untuk melatih roh, sehingga kami berpikir dan bertindak secara intuitif, bukan secara jiwani ya Tuhan. Amin!