1 Korintus 2:15-16, “Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.“
Manusia rohani adalah orang yang menyangkal jiwanya dan melatih rohnya. Ia tidak hidup secara alamiah oleh jiwanya, melainkan membiarkan rohnya yang telah berbaur dengan Roh Allah, untuk mengendalikan seluruh dirinya. Ia hidup oleh roh, bergerak dan berperilaku berdasarkan roh.
Manusia rohani bisa menerima dan mencerna makanan keras, yaitu pewahyuan ilahi yang dalam dan tersembunyi, karena ia mencernanya dengan roh, bukan dengan pikiran. Ketika menjelaskan hal-hal rohani, ia menjelaskannya bukan dengan perkataan yang diajarkan oleh hikmat manusia, melainkan dengan perkataan yang diajarkan oleh Roh di dalam rohnya. Manusia rohani dapat menilai segala sesuatu, namun jarang ada orang yang dapat menilainya, karena ia bergerak berdasarkan pikiran Kristus yang ada dalam rohnya. Apa yang dikatakan dan dilakukannya terasa tidak umum (tapi bukan aneh), tidak alamiah, karena memang tidak berasal dari hayat alamiahnya, melainkan berasal dari tuntunan Roh di dalam rohnya.
Bagi manusia rohani, pertumbuhan rohani adalah bertambahnya unsur-unsur Allah, bertambahnya hayat Allah dalam diri mereka, menyebar dan memenuhi jiwa mereka. Allah mengharapkan kita semua menjadi manusia rohani, bukan manusia alamiah. Kita tidak lagi hidup berdasarkan hayat alamiah, melainkan berdasarkan hayat ilahi di dalam roh kita.
Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk menjadi manusia rohani, yang hidup berdasarkan hayat ilahi dalam roh kami. Amin!