Melakukan Apa yang Benar

Mukamu tentu memancarkan sukacita apabila engkau melakukan apa yang benar yang seharusnya kau lakukan. Tetapi, apabila engkau tidak mau taat, dan melakukan yang salah, maka berhati-hatilah! Karena sesungguhnya dosa sedang mengincar untuk menyerang dan membinasakan engkau. Tetapi engkau harus mengalahkannya.” (Kejadian 4:7) (FAYH) 

Kata berbuat baik dalam Kejadian 4:7, dalam terjemahan versi FAYH ini diterjemahkan dengan: berbuat apa yang benar yang seharusnya kau lakukan. Jadi apa yang benar adalah apa yang harus dilakukan, dan apa yang harus dilakukan adalah apa yang telah Allah tetapkan, bukan apa yang baik menurut kita.

Ciri kalau kita telah melakukan apa yang benar, yang seharusnya dilakukan, yaitu yang telah ditetapkan oleh Allah, maka muka kita akan memancarkan sukacita, karena hati kita merasa Tuhan berkenan. Namun jika kita tidak mau taat, tidak melakukan seperti yang Allah tetapkan, maka muka kita akan menjadi muram, karena hati kita merasa tertuduh dan rasa bersalah. Tidak ada damai sejahtera.

Jadi jika hati kita panas, dan muka kita muram, ada kemungkinan itu disebabkan oleh karena kita telah melakukan sesuatu yang menentang ketetapan Tuhan, sehingga hati kita kehilangan damai sejahtera dan sukacitanya.

Selama kita terus ada di dalam Tuhan serta tidak berusaha dengan kekuatan dan pikiran kita sendiri, maka Tuhan akan berkenan dan muka kita akan memancarkan sukacita.

Kita dipanggil untuk melakukan apa yang benar, yang telah Allah tetapkan, bukan melakukan apa yang baik menurut pikiran kita sendiri. Jika melakukan apa yang benar maka Tuhan akan berkenan, hati bersukacita, dan muka berseri.

Baca juga: Tanya Mengapa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*