Efesus 6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.
Selain dosa dan membenarkan diri, terkungkungnya orang Kristen sebagian besar disebabkan oleh pengalaman-pengalaman adikodrati. Orang Kristen dengan lancang menerima pengalaman-pengalaman tersebut hanya karena hal itu serba gaib dan mendatangkan “sensasi” dalam perasaan mereka. Padahal pengalaman-pengalaman adikodrati semacam itu hanya akan membuat mereka menjadi sombong dan membenarkan diri, sedangkan untuk kesucian dan kebenaran hayat atau pun pekerjaan Tuhan, hal itu tidak berguna dan tidak mengandung manfaat yang nyata dan permanen.
Jika roh jahat berhasil menipu, ia akan mendapatkan satu posisi dalam batin orang Kristen, dan akhirnya membangun benteng di sana. Itulah yang membuat orang Kristen terus bertindak menurut daging dan sulit mengenal kebenaran yang murni dari Alkitab.
Untuk melawan tipu muslihat Iblis, perlawanan kita harus berdasarkan firman Allah, yaitu pedang roh. Ketika menerima firman Allah yang sejati, firman Allah akan menjadi “roh dan hayat” dalam diri kita, setelah itu barulah kita dapat menggunakannya sebagai senjata untuk melawan tipu muslihat musuh. Orang Kristen yang rohani mengetahui bagaimana memanfaatkan firman Allah dengan efisien guna mendobrak segala dusta musuh.
Jika orang Kristen tak berdaya melawan tipu muslihat musuh, itu membuktikan firman Allah yang ia terima selama ini tidak menjadi roh dan hayat dalam dirinya. Dalam hal ini ada dua kemungkinannya: pertama, firman yang ia terima bukanlah firman Allah yang sejati, dan yang kedua, jika firman yang ia terima adalah firman Allah yang sejati, berarti tanah hatinya bukanlah tanah hati yang baik, sehingga firman Allah itu tidak menjadi roh dan hayat dalam dirinya.
Doa: O Tuhan Yesus, biarlah setiap firman yang kami terima menjadi roh dan hayat dalam diri kami, sehingga kami dapat menggunakannya sebagai pedang roh untuk melawan tipu muslihat Iblis. Amin!