
Ada beberapa alasan mengapa Tuhan cemburu terhadap Mamon (Matius 6:19-33):
1. Mamon membuat Firman tidak dapat bertumbuh secara sempurna di dalam hati kita.
“Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang” (Lukas 8:14).
Selama hati kita masih dikuasai oleh mamon, berapa banyak pun benih Firman yang ditaburkan tidak akan dapat bertumbuh secara matang dalam hidup kita. Awalnya mungkin kita bisa menerima Firman dengan gembira, tetapi dalam pertumbuhannya Mamon akan menghimpit Firman tersebut sehingga tidak pernah dapat menghasilkan buah yang matang.
Ada banyak orang percaya yang suka mendengar Firman, tetapi Firman tidak pernah hidup di dalam dirinya sehingga hidupnya tidak mengalami perubahan yang signifikan dan permanen. Ini disebabkan karena Firman tidak pernah menjadi pegangan hidupnya; kekuatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup membuat orang percaya melepaskan Firman yang awalnya mereka percayai berasal dari Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan cemburu terhadap Mamon!
2. Mamon membuat kita menginginkan segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan kepentingan Allah dan kerajaan-Nya.
“Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah” (Markus 4:18-19).
Mamon menyerongkan hati kita untuk memiliki keinginan-keinginan yang lain, yang tidak berkaitan dengan kepentingan Allah dan Kerajaan-Nya,
“Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” (Matius 6:32).
Kita akan selalu mencari apa yang kita inginkan. Jika kita mencari apa yang dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, berarti kita memiliki keinginan yang sama dengan mereka.
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).
Mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya adalah prioritas utama dari orang-orang yang mengenal Allah. Jika kita terus mencari apa yang Tuhan ingin kita cari, maka kita akan mendapatkan apa yang kita cari dan apa yang tidak kita cari, yang dicari oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah.
3. Mamon membuat kita memanifestasikan dosa dan kejahatan, bukan Tuhan.
“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (Yakobus 1:14-15).
Keinginan kita yang tidak berkaitan dengan kepentingan Allah dan Kerajaan-Nya akan menyeret kita ke dalam pencobaan, dan jika keinginan itu telah dibuahi akan melahirkan dosa, dan bila dosa itu sudah matang akan melahirkan maut; begitulah caranya iblis menyeret kita ke dalam dosa dan kehancuran.
Tuhan ingin kita memanifestasikan diri-Nya, tetapi iblis ingin kita memanifestasikan dosa dan kejahatan. Keinginan-keinginan kita yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan Tuhan dan Kerajaan-Nya akan menyeret kita untuk memanifestasikan dosa dan kejahatan – bukan Tuhan.
Sekarang setelah kita tahu mengapa Tuhan cemburu terhadap mamon maka kita dapat menyelaraskan hidup kita sehingga kita dapat terhindar dari jebakan mamon.
Baca juga: Hamba Tuhan atau Hamba Mamon.